Deris mengaku, beasiswa LPDP yang diperolehnya merupakan komitmen dirinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensejahterakan masyarakat Indonesia melalui 4 sektor, yaitu pemberdayaan anak muda, pengembangan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transformasi pendidikan.
Denisa melanjutkan kuliahnya di Program Master of Science in Sustainable Development, University of Sussex, United Kingdom.
"Saya sengaja memilih program ini, karena ingin memahami tata kelola pembangunan berkelanjutan secara komprehensif. Dan, University of Sussex selama enam tahun berturut-turut menjadi kampus terbaik untuk development study menurut QS World University Ranking by Subject 2022," jelas Denisa.
Baca juga: Daftar 10 Kampus yang Lulusannya Paling Banyak Bekerja di Startup Unicorn Indonesia
Selama kuliah, papar Denisa, dia akan fokus belajar menganalisa kebijakan pembangunan berkelanjutan dan mengoptimalkan potensi inovasi teknologi.
"Dengan skills dan pengetahuan tersebut, saya berharap bisa berkontribusi dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rencana pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah,” ungkapnya.
Jika Deris memilih Columbia University dan Delima di University of Sussex, alumni President University lainnya memilih kampus yang berbeda.
Beberapa lulusan lainnya akan melanjutkan kuliahnya di University of Western Australia, Australia, Babson College di AS, serta Central South University di China.
Fasilitasi Mahasiswa dan Alumni untuk Lanjutkan Kuliah di Luar Negeri
Untuk mendukung keinginan mahasiswa dan alumni, kata Prof. Chairy, President University akan membantu dan memfasilitasi, agar mereka termasuk dosen, mendapat kesempatan mengikuti perkuliahan di luar negeri, termasuk untuk meraih gelar S2 atau S3.
Chairy mengungkapkan, President University membangun budaya untuk tidak pernah mengenal istilah berhenti belajar.
"Ini berlaku baik untuk seluruh sivitas akademika maupun alumninya," jelas Prof. Chairy.
Proses belajar ini bisa dilakukan secara formal di lembaga-lembaga pendidikan dalam dan luar negeri, tapi bisa juga secara nonformal melalui interaksi langsung di masyarakat.
Untuk mahasiswa dan alumni President University yang berkesempatan kuliah di luar negeri, dia mengaku bangga atas capaian mereka. Apalagi kesempatan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri tidak bisa diraih oleh setiap mahasiswa atau lulusan.
“Jadi, manfaatkan betul kesempatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mengembangkan kapasitas diri, serta membangun jejaring di kancah internasional,” harapnya.