TRIBUNNEWS.COM - Sekolah internasional, Al Firdaus World Class Islamic School sukses menjadi sekolah berskala international terbaik di Solo Raya.
Predikat sekolah internasional terbaik di Solo Raya tak lepas dari kurikulum International Baccalaureate (IB) School yang diadopsi Al Firdaus World Class Islamic School.
Hal ini disampaikan Humas Al Firdaus World Class Islamic School, Imam Subhkan dikutip dari TribunSolo.com.
"Kami sudah berdiri sejak 25 tahun lalu, tepatnya pada 1997. Usia yang matang untuk sebuah lembaga pendidikan yang sejak lahir berkomitmen menyelenggarakan pendidikan berkualitas," katanya, Senin (12/9/2022).
"Pendidikan tersebut kami peruntukkan semua siswa, tidak membeda-bedakan, yang berarti pendidikan tidak diskriminatif," katanya.
Demi mewujudkan hal tersebut, Al Firdaus World Class Islamic School tidak mengadakan tes masuk sekolah saat pendaftaran.
Siswa yang mendaftar hanya akan dites secara psikologis sehingga profil siswa dengan semua kekurangan serta kelebihan akan terlihat.
Lewat profil tersebut, guru akan mengadakan wawancara terhadap orang tua untuk melihat kemampuan siswa serta membangun komunikasi dengan siswa.
Dengan adanya informasi tentang biodata siswa tersebut, guru bisa memilah program pembelajaran ke depan untuk siswa.
Imam membeberkan Al Firdaus World Class Islamic Schoo merupakan tempat pendidikan yang mengedepankan dan membangun komunikasi intensif dengan orang tua siswa.
Adopsi International Baccalaureate (IB) School
Al Firdaus World Class Islamic School menjadi sekolah yang mengadopsi framework IB School yang memiliki pusat di Jenewa, Swiss.
Selain IB, Al Firdaus juga mengintegrasikannya dengan kurikulum nasional.
"Untuk goal-nya kami ingin mengembangkan karakter siswa dan skill siswa," kata Aris.
Khususnya bagi siswa yang berada di pendidikan dasar (Playgroup, TK, SD) yang masuk ke dalam Primary Program.
Diketahui, sekolah yang beralamat di Jalan Yosodipuro Nomor 56, Punggawan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta tersebut memiliki empat jenjang pendidikan.
Mulai dari Play Group, TK, SD, SMP, hingga SMA.
PYP Coordinator Al Firdaus World Class Islamic School, Aris Ariyanti berharap lewat program IB, siswa bisa mengeksplor semua lintas disiplin ilmu yang dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Sehingga tidak menjadikan siswa ekspert di bidang tertentu, tapi lebih menjadikan siswa memahami konteks di kehidupan sehari-hari.
Saat siswa belajar, guru melakukan approach to teaching yakni pendekatan dalam mengajar.
Pembelajaran tersebut membuat cara belajar tak hanya satu arah yakni dari guru ke siswa.
Akan tetapi, siswa akan diajak terlibat dalam proses pembelajaran yang berarti pembelajaran dengan 2 arah.
"Di sini sudah tidak ada lagi yang namanya guru ceramah nerangin lalu siswa disuruh mencatat," katanya.
"Guru di sini hanya sebagai fasilitator, yang artinya bukan satu-satunya sumber belajar," jelas dia.
Siswa sendiri diposisikan sebagai sumber belajar bagi lingkungannya, siswa bisa turut serta dalam sebuah diskusi, mengeksplore dan mencoba dalam prosesnya.
Sehingga dalam praktiknya, pembelajaran tersebut akan membuat siswa memiliki rasa ingin tahu karena dirinya belajar tanpa harus memiliki batasan materi.
"Siswa kami juga diberitahu malam sebelumnya, besok akan ada materi apa, sehingga saat datang ke sekolah tinggal memperdalam lagi learning by experience itu tadi," katanya.
"Pelajaran siswa bukan hafalan, namun kita buat agar relate di setiap pembelajarannya.
"Seperti contoh anak tidak akan menghafal nama-nama atau bagian tumbuhan tapi kami beri pemahaman mengapa kita harus menanam tumbuhan," ungkap Aris.
"Siswa akan memhami konsep tanggung jawab disitu, bahwa jika pohon tidak ditanam atau tumbuh bisa membahayakan lingkungan seperti terjadi longsor atau banjir," katanya.
Tak hanya dari guru ke anak, lewat IB, Al Firdaus World Class Islamic School juga memberikan pendekatan yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Sehingga pembelajaran setiap siswa tidak lah sama.
Model pembelajaran tersebut agak mirip dengan kurikulum merdeka yang kini tengah dicanangkan oleh pemerintah.
"Sebelum ada Kurikulum Merdeka, sekolah kami sudah menerapkan hal tersebut namun hanya julukannya yang berbeda," katanya.
Lewat pembelajaran dengan sistem IB, Aris Ariyanti mengatakan, siswa bisa memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan tentunya memilki skill berkomunikasi dan sosialisasi yang mumpuni.
Sistem IB bertujuan agar siswa memiliki 11 karakter yakni Inquirers, Knowledgeable, Thinkers, Communicators, Principled, Open Minded, Caring, Risk Takers, Balanced, Reflektive dan tentunya Minnallah-Ma’iyyatullah-Illallah (MMI).
"Kami berharap siswa yang belajar disini bisa menjadi Global Muslim Citizens, penduduk muslim yang ikut mendamaikan dunia," kata Aris.
"Lewat pembelajaran tersebut kan anak jadi akhirnya punya skill bersosialisasi, mereka jadi punya rasa ingin tahu dan itu yang penting untuk masa depan mereka," kata dia.
Diakui Sebagai Sekolah Inklusi Pertama oleh Pemerintah
Dengan visi misi tak membedakan siswa, Al Firdaus World Class Islamic School juga menjadi sekolah inklusi bagi penyandang disabilitas.
Sekolah inklusi telah marak sejak tahun 2000-an, namun rupanya Al Firdaus sudah lebih dulu membangun sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.
"Di pembelajaran tersebut, siswa penyandang disabilitas bisa belajar bersama dengan anak-anak reguler lainnya di kelas yang sama," kata Aris.
"Mereka juga mendapatkan sistem pendidikan yang sama, sehingga siswa penyandang disabilitas ini pun juga merasa nyaman belajar di sini dan berinteraksi dengan teman-teman yang lain," katanya.
Sementara jika berada di sekolah lain, siswa disabilitas terkadang harus melalui seleksi yang ketat hanya untuk dapat belajar di kelas.
Apalagi kebanyakan siswa tersebut biasanya hanya diterima di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau di sekolah negeri dengan kuota inklusi.
"Ini merupakan komitmen kami sejak awal, bukan karena ditunjuk oleh pemerintah. Pemerintah lah yang mengakui bahkan kami merupakan sekolah inklusi," katanya.
"Bahkan sampai di tahun 2000-an sekolah kami jadi pilot project sekolah inklusi oleh pemerintah, percontohan sekolah inklusi nasional," imbuh Aris.
Aris menekankan dengan mengajar siswa berkebutuhan khusus tidak menghalangi Al Firdaus World Class Islamic School untuk bisa menjadi sekolah berkelas dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Al Firdaus World Class Islamic School Sandang Predikat Sekolah Internasional Terbaik di Solo Raya
(TribunSolo.com/Eka Fitriani)