TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah contoh ceramah Maulid Nabi yang menyentuh hati.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang menyetuh hati.
Dalam rangka memberi ceramah Maulid Nabi kita juga perlu menerapkannya dengan menyentuh hati.
Ceramah Maulid Nabi yang menyentuh hati ini dapat digunakan untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada acara maulid nabi biasanya ceramah yang menyentuh hati sangat dinantikan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW.
Simak contoh ceramah Maulid Nabi yang menyentuh hati berikut ini, dikutip dari gramedia.com.
Baca juga: PROFIL Buya Arrazy, Ulama Asal Sumatera Barat, Pernah Ceramah soal Soekarno hingga Buat Puan Terharu
Ceramah Maulid Nabi yang menyentuh hati
Bismillaahirrahmaanirrahiim (pembukaan).
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Innalhamdalillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah.
Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Kepada seluruh jama’ah, para ulama dan ustadz, sesepuh, Bapak-Ibu, Mas-Mbak, dan saudara-saudara sekalian, Allah ‘azza wa jalla telah menjanjikan dua hal tentang nikmat, yaitu bersyukur dan ingkar.
Janji pertama adalah bersyukur atas nikmat Allah SWT.
Allah akan menambahkan nikmat dan melipatgandakannya untuk kita.
Janji kedua, Allah SWT akan memberikan musibah sekaligus mengurangi nikmat yang telah diterima bagi kita jika tidak mau bersyukur atas nikmat karunia yang telah diberikan.
Kita juga perlu menyusukuri nikmat sehat dan nikmat sempat dengan ucapan hamdallah.
Alhamdulillah hari ini kita dapat menuntut ilmu dengan niat yang lurus di Masjid At-Taqwa.
Dalam rangka mensyukuri nikmat-Nya, mari kita gunakan waktu dan kesempatan ini untuk melakukan perbuatan-perbuatan amal shalih.
Shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang kelahirannya sedang kita peringati saat ini.
Dalam memperingati maulid Nabi, mari kita teladani sikap dan sifat mulia beliau.
Ada banyak kisah yang kita dengar tentang Rasulullah SAW.
Adapun salah kisah tentang Rasulullah SAW yang sederhana tetapi sangat mendalam.
Suatu hari, Rasulullah SAW sedang mengadakan majelis ilmu di Masjid Nabi.
Masjid yang juga disebut Masjid Nabawi saat itu masih beralaskan pasir, tanpa ubin dan sajadah.
Para manusia terbaik itu berkumpul di dalam masjid itu untuk meraih ilmu dari teladan terbaik.
Di saat yang sama, seorang lelaki dari kaum badui yang berasal dari desa masuk ke dalam masjid.
Niatnya tidak untuk shalat ataupun mengikuti majelis ilmu.
Orang itu berjalan ke pojok ruangan masjid, menengok ke kanan dan kiri, lalu jongkok untuk kencing.
Ya, dia kencing di dalam masjid.
Namun apa reaksi Anda jika mengetahui hal itu terjadi? Marah? Ya, wajar.
Bahkan para sahabat Nabi SAW yang mulia bergejolak dan marah.
Mereka lalu mendatangi orang itu dan akan meledakkan amarahnya.
Mengetahui keadaan itu, Rasulullah SAW memanggil para sahabat dan menenangkan mereka semua yang sudah siap melakukan ketegasan.
Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk tidak mengganggu hajat orang tersebut dan menyelesaikan hajatnya.
Nabi kemudian memanggil orang itu dengan nada yang ramah.
Orang badui yang mengetahui bahwa di sekitarnya sudah dipenuhi dengan hawa amarah, berjalan menuju Rasulullah SAW.
Ia menilai hanya Nabi Muhammad SAW satu-satunya orang yang tidak menampakkan wajah marah.
Beliau kemudian menasehati orang badui tersebut agar tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa masjid dibangun untuk shalat dan membaca Al Quran, bukan untuk buang hajat.
Orang itu paham lalu pergi meninggalkan masjid.
Namun t6ak lama berselang, saat tiba waktu shalat dan Nabi Muhammad SAW menjadi imam.
Lelaki badui tadi ikut bergabung shalat jamaah.
Ia masuk ke tengah-tengah shaf jamaah dan melakukan gerakan i’tidal.
Lelaki badui itu kembali membuat geger jamaah masjid Nabi.
Selain mengkuti gerakan i’tidal, ia juga melantunkan doa sesuai dengan versinya dan diteriakkan keras-keras.
“Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji. Sayangilah aku dan Muhammad dan jangan Engkau sayangi orang-orang selain kami berdua,” begitu doa yang ia ucapkan.
Lalu apa yang dapat kita pelajari saudara-saudara?
Secara rukun shalat memang salah., tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, orang ini telah memasukkan Nabi Muhammad SAW ke dalam hatinya.
Bahkan ia telah menjadikan Rasulullah sebagai orang yang paling penting bagi hidupnya, di samping dirinya sendiri.
Pertemuan beberapa menit tadi telah mengisi hatinya dengan Nabi Muhammad SAW.
Apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah? adalah hal yang sederhana.
Perilaku Nabi yang perlu kita teladani adalah menahan amarah, berkata yang lembut, dan memberikan nasehat dari yang tulus dan terdalam.
Mari kita melihat pada diri kita masing-masing.
Apakah kita sudah mempunyai tutur kata, sikap, dan sifat bisa meninggalkan kesan yang positif dan mendalam untuk lingkungan sekitar kita?
Jangan-jangan selama ini kita memberikan kesan negatif di hati banyak orang.
Jangan-jangan, selama ini kita sibuk memoles diri agar terlihat sebaik dan semulia mungkin.
Jangan-jangan selama ini tutur kita melangit dan terlihat cerdas namun tidak berhasil membuat orang lain nyaman dengan keberadaan kita.
Jangan-jangan selama ini kita memiliki waktu kebersamaan yang banyak dengan orang di sekitar, namun kita lebih banyak meninggalkan jejak keburukan dalam hidup mereka.
Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam hidup kita.
Insya Allah kita akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Mari kita jadikan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai titik untuk memperbaikan akhlak kita kepada Allah, makhluk-Nya, dan lingkungan sekitar kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh (penutup).
Baca juga: Sejarah Peringatan Maulid Nabi dan Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Ini Cara Merayakan Maulid Nabi
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(Gramedia.com/Ananda)