Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan pihaknya mendukung pengembangan industri fesyen oleh para pelajar vokasi.
Menurut Kiki, para pelajar vokasi akan membantu peningkatan industri fesyen di Indonesia.
"Dengan adanya dukungan dari pemerintah, saya yakin Indonesia bisa menjadi leader dalam industri ini. Ditambah adanya kolaborasi dari hulu hingga ke hilir," kata Kiki melalui keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Pada peserta didik vokasi mengikuti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023.
Sebanyak 60 busana rancangan peserta didik vokasi yang telah lolos kurasi akan turut meramaikan JMFW 2023.
Kiki mengatakan keikutsertaan peserta didik vokasi di JMFW 2023 merupakan momentum bagi SMK dan perguruan tinggi vokasi untuk membuktikan bahwa busana rancangan civitas vokasi setara dengan rancangan para desainer ternama Tanah Air.
Baca juga: Nadiem Makarim: Kemendikbudristek Bakal Perkuat Kemampuan Siswa Vokasi di Bidang Fesyen
"Kami menyambut baik kesempatan ini, dan langsung bergerak untuk mencari talenta-talenta, baik di SMK maupun perguruan tinggi vokasi. Khususnya bagi mereka yang memiliki kompetensi keahlian dan prodi di bidang tata busana," ucap Kiki.
JMFW 2023, menurut Kiki, telah selaras dengan harapan Kemendikbudristek dalam memublikasikan karya-karya vokasi kepada masyarakat.
"Dengan waktu yang sangat terbatas, terpilihlah 60 looks atau koleksi," pungkas Kiki.
Enam puluh busana karya peserta didik vokasi ini terdiri atas rancangan siswa di enam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa di empat perguruan tinggi vokasi (PTV) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di antaranya Politeknik Negeri Media Kreatif, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Kristen Maranatha, Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI Jakarta. Kemudian SMK NU Banat Kudus, SMK Syubbanul Wathon Magelang, SMK Negeri 3 Malang, SMK Negeri 7 Malang, SMK Negeri 1 Buduran, dan SMK Negeri 3 Blitar.