TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 88.
Pada buku PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 88 memuat tugas Uji Kompetensi pada bab IV.
Soal Uji Kompetensi pada buku PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 88 membahas terkait materi Kebinekaan Indonesia.
Sebelum menengok kunci jawaban PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 88 diharapkan siswa mengerjakan soal secara mandiri.
Kunci jawaban PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 ini diperuntukkan bagi orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban PKN Kurikulum Merdeka kelas 7 halaman 88.
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 19: Ayo Mencoba
Uji Kompetensi
1. Selama ini ada anggapan bahwa laki-laki selalu lebih kuat dibanding perempuan. Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin. Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan ‘laki-laki itu pemimpin perempuan’ sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa ‘yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa’ baik perempuan atau laki-laki. Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan
kesadaran gender?
Jawaban:
Pandangan mengenai hal tersebut yakni pada saat ini lebih melihat kemampuan, kecakapan seseorang dalam menangani sebuah perkerjaan, hal ini menjadi lebih utama dibandingkan gender.
Jadi di satu tempat tidak selalu laki-laki yang menjadi pemimpin misalnya terdapat ketua kelas wanita, ini menunjukan dikelasnya dia dipercaya dapat melaksanakan itu dengan baik.
Untuk meningkatkan kesadaran gender, perlu adanya sosialisasi terkait kesetaraan gender.
Sehingga hal tersebut dapat membuka wawasan pikiran untuk tidak selalu memandang bahwa laki-laki lebih hebat dibanding perempuan.
2. Ada orang-orang di beberapa daerah yang mengajak warga setempat untuk menolak pendatang, seolah-olah Tuhan menciptakan bumi ini hanya mereka sendiri. Padahal banyak warga pendatang telah berjasa untuk ikut memajukan daerah tersebut baik secara sosial seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan dan ekonomi. Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa beragamnya warga termasuk para pendatang akan membuat daerah tersebut maju, sedangkan menolak keragaman penduduk akan membuat suatu daerah akan terus terbelakang?