- Mangrove ikutan
Mangrove ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan.
Baca juga: Bangun Kawasan Pesisir, Bupati Tangerang: Mangrove Perbaiki Kualitas Lingkungan
Jenis mangrove juga dapat dibedakan berdasarkan struktur perakarannya, bentuk daun, serta bentuk buahnya.
Pengenalan jenis mangrove berdasarkan struktur perakaran, bentuk daun, dan bentuk buahnya terdiri dari jenis Lumnitzera, Excoaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphiphora hingga jenis Nypa.
Sementara jenis mangrove yang biasa ditemukan di Indonesia, yaitu Avicennia, Bruguiera, Ceriops, Rhizhopora, dan Sonneratia.
Tercatat di Indonesia ada 202 jenis mangrove, dimana 89 jenis pohon, 5 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku.
Dari total jenis mangrove, 43 mangrove dikategorikan sebagai mangrove sejati (true mangrove) sementara sisanya dikategorikan sebagai magnrove ikutan (asociate).
Berbagai jenis mangrove ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Selamatkan Kelestarian Mangrove di Bintan, UMRAH dan BRGM RI Dukung Penerbitan Perbup
Mangrove diketahui memiliki manfaat yang sangat banyak.
Dikutip dari kkp.go.id, mengrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut.
Jenis tanaman ini adalah hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam.
Mangrove biasanya dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi atau bahan tambahan tekstil (Dirjen P2HP, 2015).
Selain itu mangrove juga dianggap memiliki manfaat penting untuk mengatasi masalah lingkungan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tanaman mangrove ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.