TRIBUNNEWS.COM - Pantun, gurindam, dan syair termasuk dalam puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.
Puisi rakyat merupakan warisan turun-temurun yang tidak diketahui siapa pengarangnya.
Puisi rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair) terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Adapun persamaan dan perbedaan dari struktur Pantun, Gurindam dan Syair sebagai berikut:
Baca juga: Ciri Umum Puisi Rakyat: Pantun, Syair, dan Gurindam
Persamaan Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair)
a. Pantun, syair, dan gurindam merupakan puisi lama.
b. Tujuannya untuk menyampaikan pengajaran atau nasihat.
Perbedaan Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam dan Syair)
a. Pantun
1) Menyampaikan nasihat, menyatakan rasa sayang, ajaran budi pekerti, dan moral untuk kepentingan sosial dan hiburan.
2) Bait terdiri dari 4 baris.
Baris 1 dan 2 merupakan sampiran.
Baris 3 dan 4 merupakan isi.
3) Bersajak a-b-a-b.