TRIBUNNEWS.COM - Simak pembahasan materi terkait Struktur Cerita Fantasi.
Struktur cerita fantasi terdiri dari orientasi, komplikasi hingga resolusi.
Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita sebagai bagian dari teks narasi yang sangat penting untuk melatih kreativitas.
Dengan berfantasi secara aktif bisa mengasah kreativitas dan menjadi penulis hebat.
Fantasi dibagi menjadi dua, yakni fantasi aktif dan fantasi pasif.
Baca juga: Ciri-ciri Umum Cerita Fantasi: Ada Keajaiban, Menggunakan Berbagai Latar, hingga Bersifat Fiksi
Fantasi aktif yaitu fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauan, contohnya seorang perancang, pelukis, dan penulis.
Sedangkan fantasi pasif yaitu fantasi yang tidak dikendalikan, jadi seolah-olah orang yang berfantasi hanya pasif sebagai wadah tanggapan-tanggapan.
Struktur Cerita Fantasi
Adapun urutan struktur cerita fantasi, sebagai berikut:
1. Orientasi
Sturktur cerita fantasi orientasi berisi pengenalan tokoh, latar, watak, dan konflik.
Sturktur orientasi terletak di paragraf awal cerita fantasi.
Bagian orientasi ini biasanya juga dikembangkan dari deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
2. Komplikasi
Sturktur cerita fantasi komplikasi berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
Komplikasi ini awal timbulnya masalah hingga masalah itu memuncak (klimaks).
Struktur komplikasi ini biasanya juga dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain, mengubah latar, melompat pada zaman yang berbeda (masa lampau atau masa depan).
3. Resolusi
Sturktur cerita fantasi resolusi berisi penyelesaian masalah dari permasalahan atau konflik yang terjadi.
Selain itu, struktur resolusi juga dikembangkan dengan lompatan waktu, sebab-akibat yang unik, dan surprise (kejutan).
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 49: Keajaiban yang Dimunculkan dalam Cerita Fantasi
Contoh Cerita Fantasi "Belajar dengan Gajah Mada"
Orientasi
Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya.
Komplikasi
“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.
“Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.
“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan. Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.
“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.
“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.
“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.
“Gaajah Maada ...!” suara ketiganya seperti tercekat.
“Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.
“Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.
“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.
“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.
“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.
“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.
“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.
“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.
“Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar.
Resolusi
Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.
“Benar kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.
“Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.
“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik...” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.
Sumber:
Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi 2017 oleh Titik Harsiati dkk.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas VII Menulis Cerita Fantasi oleh Yuyun Yunia.
(Tribunnews.com/Latifah)