TRIBUNNEWS.COM - Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya.
Terjadinya konflik tidak hanya untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.
Secara umum konflik terjadi karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain.
Dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relatif terbatas.
Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak dapat diserasikan.
Karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda.
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 207 Aktivitas 24 Kurikulum Merdeka: Konflik Sosial di Bandara YIA
Semua dapat tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.
Adapun beberapa cara penanganan konflik sosial, mengutip Buku IPS kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 208 209, sebagai berikut.
Cara Penanganan Konflik Sosial
Terdapat lima cara yang biasa digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.
1. Menghindar
Beberapa orang merasa tidak ada manfaatnya melanutkan konflik.
Hal ini mungkin disebabkan bahwa dia tidak yakin akan menang.
Ia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain.