TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh soal UTBK SNBT 2023 materi Literasi Bahasa Indonesia.
Dikutip dari laman resmi snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, materi UTBK SNBT 2023 terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), Penalaran Matematika, serta Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Soal UTBK SNBT Literasi Bahasa Indonesia berfokus untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, hingga merefleksikan berbagai jenis teks.
Selain itu, materi Literasi Bahasa Indonesia juga akan mengukur kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Dalam UTBK SNBT 2023, jumlah soal materi Literasi Bahasa Indonesia adalah sebanyak 30 soal dengan durasi waktu pengerjaan selama 45 menit.
Baca juga: Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Penalaran Matematika, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Contoh Soal UTBK SNBT Literasi Bahasa Indonesia
Perhatikan bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 2.
Devide et impera menjadi salah satu senjata kongsi dagang Belanda (VOC) untuk menguasai Nusantara. Istilah ini berasal dari bahasa Spanyol yang kurang lebih artinya ‘belah dan kuasai’. Istilah ini merujuk pada sebuah strategi perang yang dikombinasikan dengan politik, ekonomi, dan sosial untuk menguasai sebuah wilayah atau kelompok. Cara ini bahkan dijadikan kebiasaan oleh VOC dalam hal politik, militer, dan ekonomi untuk melestarikan penjajahannya di Indonesia. Orientasinya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menaklukkan raja-raja di Nusantara. Misalnya dalam kasus Kerajaan Mataram, posisinya semakin melemah karena terbagi menjadi empat wilayah terpisah.
Dalam konteks lain, devide et impera juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat. Kondisi ini terasa sekali ketika kita didera pandemi Covid-19. Kita tak sadar bahwa pro kontra terhadap sebuah kebijakan publik misalnya, justru memperoleh panggung daripada upaya bersama untuk keluar dari pandemi ini. Kondisi di masyarakat saat itu seperti terkena “politik belah dan kuasai”. Ego “siapa kami” lebih mengemuka dibandingkan “inilah kita!”.
Media sosial menjadi ajang untuk mengaduk-aduk jejak digital masa kelam. Lantas, langkah yang sudah mulai ke depan kembali mundur. Upaya untuk membentuk imunitas komunal pun memperoleh hambatan justru di pusat kasus. Misalnya, hasil survei mencatat persentase warga DKI Jakarta yang menolak vaksinasi Covid-19 paling tinggi di Indonesia, yakni 33 persen. Kita patut merenungkan ucapan ahli virus, Faheem Younus, “Orang yang terpecah tidak bisa menang melawan virus yang bersatu.”
(Diadaptasi dari https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/10/105529179/devide-et-impera-asal-usul-dan-upaya-upayanya-di-nusantara; https://jabar.tribunnews.com/2021/07/22/faheem-younus-singgung-covid-19-di-indonesia-negara-hterpecah-tidak-menang-lawan-virus-yang-bersatu; htps://nasional.tempo.co/read/1445189/survei-smrc-warga-dki-jakarta-tertinggi-menolak-vaksinasi-covid-19; https://rolipsaptamaji.wordpress.com/2017/08/31/memahami-operasi-strategi-devide-et-impera/)
1. Manakah pernyataan berikut yang sesuai dengan bacaan?
1) Kongsi dagang Pemerintah Belanda menggunakan siasat devide et impera untuk menguasai wilayah di Nusantara.
2) Kerajaan Mataram terbagi menjadi empat wilayah yang terpisah-pisah karena adanya perluasan daerah kekuasaan.
3) Sikap pro dan kontra terhadap sebuah kebijakan publik mempengaruhi semangat kebersamaan dalam menghadapi pandemi.
4) Sikap bersama dalam menyikapi kebijakan publik memperoleh ruang dan ekspose yang luas dalam menghadapi pandemi.
5) Persentase tertinggi warga masyarakat yang menolak vaksinasi justru terjadi pada wilayah yang merupakan pusat kasus.
A. 1 saja
B. 2 saja
C. 1 dan 2
D. 3 dan 4
E. 1, 3, dan 5
Jawaban: E
Baca juga: Contoh Soal UTBK SNBT 2023 Literasi Bahasa Inggris, Kunci Jawaban dan Pembahasan
2. Simpulan yang tepat bacaan di atas adalah ….
A. Pemerintah Belanda dapat menguasai seluruh wilayah Nusantara dalam waktu yang lama karena menerapkan strategi devide et impera
B. Kerajaan Mataram terbagi menjadi empat wilayah terpisah karena adanya perebutan wilayah dan perpecahan para pemimpinnya
C. strategi devide et impera berupaya mencegah kelompok-kelompok kecil bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat
D. kesepahaman dan kebersamaan semua pihak merupakan faktor penting dalam upaya menghadapi dan menyelesaikan permasalahan
E. media sosial dapat menjadi sarana mengekspresikan pro dan kontra dalam menyikapi kebijakan publik untuk menghadapi masalah.
Jawaban: D
Perhatikan bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 3 sampai dengan 6.
Meskipun mobil listrik tidak dapat dikatakan sebagai penemuan abad ke-21, teknologi ini baru dipopulerkan beberapa tahun terakhir. Mobil listrik adalah mobil dengan mesin pendorong berupa motor listrik yang energinya diambil dari baterai isi ulang. Berita paling menonjol dalam teknologi ini di antaranya adalah usaha pembangunan tempat pengisian daya pengganti pompa bensin. Pada dasarnya, stasiun pengisian daya dapat ditempatkan di mana saja, bahkan di rumah sekalipun. Dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal, mobil listrik lebih senyap dan tidak memiliki emisi gas buang.
Mobil listrik hemat energi dan tidak menyebabkan banyak polusi udara dan suara. Mobil listrik ini merupakan alternatif yang baik yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan, termasuk lingkungan atmosfer yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim adalah masalah nyata dan tantangan terhadap pemanasan global yang merupakan persoalan sangat serius yang harus ditemukan solusinya.
Kendaraan listrik juga hadir dengan beberapa kekurangan. Salah satunya adalah bahwa stasiun pengisian daya tidak tersedia di semua area dan bahkan mungkin sulit ditemukan. Paket baterai di kendaraan listrik lebih mahal untuk diganti daripada yang ada di kendaraan biasa karena kapasitas dayanya harus besar. Akibatnya, waktu pengisian baterai lama dan volume ataupun berat baterai sangat besar sehingga mobil listrik menjadi lebih berat. Daya yang bisa disimpan baterai sampai saat ini masih terbatas yang berakibat baterai seperti tidak berguna untuk berkendara jarak jauh.
Sejumlah pemerintah di dunia telah memperkenalkan kebijakan untuk mendukung adopsi masal kendaraan listrik. Berbagai kebijakan telah ditetapkan untuk memberikan insentif nonmoneter, subsidi untuk penyebaran infrastruktur pengisian daya, dan peraturan jangka panjang dengan target khusus. Inti kebijakan tersebut adalah mendorong pengembangan dan penggunaan mobil listrik. Kebijakan ini perlu didukung mengingat kelebihan-kelebihan mobil listrik yang telah dikemukakan di atas dan bahan bakar fosil yang akan habis dalam waktu yang tidak lama lagi.
(Diadaptasi dari https://axiomq.com/blog/the-most-important-technological-innovations-of-the-21st-century/ dan https://www.osvehicle.com/the-different-types-of-electric-car-technology)
3. Pernyataan di bawah ini yang merupakan opini penulis sesuai bacaan adalah ….
A. mendukung kebijakan insentif nonmoneter yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat
B. mendukung kebijakan pengembangan mobil listrik untuk mengurangi konsumsi minyak bumi
C. mendukung kebijakan pemerintah yang akan membangun semua stasiun pengisian daya
D. mendukung kebijakan penggantian semua mobil bensin dan diesel dengan mobil listrik
E. mendukung kebijakan insentif tunai kepada pengembang dan pengguna mobil listrik
Jawaban: B
4. Manakah pernyataan berikut yang sesuai dengan bacaan di atas?
1) Mobil listrik sudah dikenal di abad 20.
2) Mobil listrik dapat menempuh jarak yang jauh dalam sekali pengisian baterai
3) Mesin listrik yang menggerakkan mobil mengandung komponen yang membuat mobil listrik lebih berisik dibandingkan dengan mobil bensin.
4) Baterai yang digunakan mobil listrik berbeda dengan baterai yang digunakan mobil bensin
5) Insentif nontunai merupakan salah satu kebijakan pemerintah sejumlah negara dalam mendukung pengembangan mobil listrik
A. 1 saja
B. 1 dan 2
C. 3 dan 4
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 4, dan 5
Jawaban: E
5. Menurut bacaan, alasan utama dikembangkannya mobil listrik adalah ….
A. cadangan minyak bumi akan segera habis
B. gas buang yang dihasilkannya ramah lingkungan
C. rumah dapat dijadikan tempat pengisian baterai mobil
D. mobil listrik semakin populer dalam beberapa tahun terakhir di masyarakat
E. baterai mobil biasa mengandung logam berbahaya yang menyebabkan polusi udara
Jawaban: A
Baca juga: Simulasi Soal UTBK SNBT 2023 Pemahaman Bacaan dan Menulis, Lengkap dengan Kunci Jawaban
6. Kekurangan dari mobil listrik, sesuai bacaan, adalah ….
A. teknologi baterai belum berkembang baik dan harganya mahal
B. stasiun pengisian baterai tidak bisa dibangun di sembarang tempat
C. daya baterai mobil listrik tidak sebesar daya baterai mobil biasa
D. menyebabkan perubahan iklim yang harus ditangani secara serius
E. waktu pengisian baterai sangat lama seperti baterai untuk mobil biasa
Jawaban: A
Perhatikan bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8.
Galaktosa adalah salah satu jenis gula yang terdapat di dalam susu, baik ASI maupun susu formula. Pada kondisi normal, galaktosa akan dicerna oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Akan tetapi, pada penderita galaktosemia, tubuh tidak dapat mencerna galaktosa sehingga zat tersebut menumpuk di dalam darah. Jika menumpuk dalam darah, galaktosa dapat mengalir ke organ-organ tubuh, seperti ginjal dan hati. Galaktosa yang mengalir ke organ tubuh akan diubah menjadi galaktitol, yaitu salah satu zat yang beracun bagi tubuh. Akibatnya, organ tubuh dapat mengalami kerusakan.
Galaktosemia (galactosemia) tergolong penyakit langka yang terjadi pada sekitar 1 dari 48.000 bayi di seluruh dunia. Galaktosemia disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen GALT, GALK1, dan GALE. Gen-gen tersebut berfungsi untuk membentuk enzim galaktokinase yang mengubah galaktosa menjadi energi. Mutasi menyebabkan gen-gen tersebut hanya dapat memproduksi sedikit enzim galaktokinase. Akibatnya, tubuh tidak dapat mencerna galaktosa dengan baik. Galaktosemia diturunkan dari orang tua kepada anak dalam pola penurunan autosomal recessive. Jika kedua orang tua memiliki gen galaktosemia, risiko anaknya menderita galaktosemia adalah sebesar 25 persen pada setiap kehamilan. Meskipun galaktosemia dapat berakibat fatal, bayi yang terlahir dengan kondisi ini dapat hidup normal jika segera diberikan penanganan yang tepat.
(Diadaptasi dari https://www.alodokter.com/galaktosemia)
7. Makna paling tepat kata galaktosemia dalam bacaan adalah ….
A. bayi dengan kondisi yang tidak dapat minum baik ASI maupun susu formula.
B. penyakit keturunan yang menyebabkan tubuh tidak dapat mencerna galaktosa
C. galaktosa yang menumpuk dalam darah dan mengalir ke organ-organ tubuh yang vital
D. tubuh tidak dapat mencerna galaktosa sehingga zat tersebut menumpuk di dalam darah
E. galaktosa yang mengalir ke tubuh menjadi galaktitol sebagai zat yang beracun bagi tubuh
Jawaban: B
8. Dalam bacaan terdapat pernyataan “Galaktosemia (galactosemia) tergolong penyakit langka yang terjadi pada sekitar 1 dari 48.000 bayi di seluruh dunia."
Pernyataan berikut ini yang merupakan penjelas yang tepat atas pernyataan tersebut adalah ….
A. galaktosemia disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen GALT, GALK1, dan GALE.
B. gen-gen yang berfungsi untuk membentuk enzim galaktokinase yang mengubah galaktosa menjadi energi
C. mutasi yang menyebabkan gen-gen tersebut hanya dapat memproduksi sedikit enzim galaktokinase
D. galaktosemia diturunkan dari orang tua kepada anak dalam pola penurunan autosomal recessive.
E. bayi dengan galaktosemia dapat hidup normal jika segera diberikan penanganan yang tepat
Jawaban: D
Baca juga: Simulasi Soal UTBK SNBT 2023 Penalaran Umum, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Perhatikan bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10.
“Kamu sudah bijaksana; tapi kamu bukan anak biasa. Jutaan anak biasa di luar sana nggak sebijak kamu, dan mungkin saja membuat pilihan yang salah. Dan, kalau kesalahan dia, atau kesalahan kamu, menyakiti salah satu dari kalian, bisa saja itu membekas dan berdampak parah. Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapat setelah dewasa.”
Aku mengangkat bahu. “Yang kubilang barusan adalah perspektif umum orang dewasa. Tapi, kamu yang menentukan apa yang mau kamu lakukan. Aku nggak kenal anak ini. Tapi, sebagai orang yang sayang kamu, aku akan otomatis menganggap kalau nggak ada anak yang sepadan untuk kamu.”
Suki mengernyit. “Jadi, menurut kamu, aku harus bilang nggak?”
“Nggak juga. Kalau kamu mau coba, silakan saja. Tapi, kamu harus tahu kalau nggak ada orang lain yang bisa menanggung risiko dari perbuatan yang kamu pilih. Jadi, anak kecil nggak akan memberikanmu pengecualian.”
"Jadi ... kamu nggak memberi nasihat apa-apa?” tanya Suki.
Aku tertawa dan menggeleng. “Nggak. Menurutku, anak-anak harus dididik untuk belajar mengambil keputusan dan menanggung hasilnya. Tapi, kamu bukan anak biasa. Kamu sudah terbiasa menghadapi keputusan sulit. Tapi kalau nasihat, aku punya satu.
“Sejauh ini, kamu selalu mendasarkannya pada kebutuhan orang—pindah ke sini untuk menemani Abel, pindah ke Jepang untuk keluarga ibumu .... Aku mau, untuk keputusan yang ini, pikirkan diri sendiri. Ambil keputusan berdasarkan keinginanmu, bukan apa yang diminta anak itu.
“Mungkin ini bukan waktunya lagi kamu belajar mengambil keputusan, tapi untuk membedakan jenis keputusan mana yang harus diambil berdasarkan kebutuhan orang, dan mana yang harus diambil berdasarkan kebutuhan kamu.” Aku tersenyum dan mengusap rambutnya lagi.
(Diadaptasi dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. 2014. Jakarta Sebelum Pagi. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 200–201)
9. Tema kutipan novel tersebut adalah ….
A. cara pandang seseorang terhadap orang lain dalam bersikap dan memahami sebuah keputusan
B. pergolakan batin seseorang dalam menghadapi pendapat dan opini orang lain
C. kepastian dan keteguhan prinsip dalam menghadapi beragam peristiwa yang terjadi
D. keputusan akhir tentang cara menjalani hidup menjadi tanggung jawab diri sendiri
E. Anak-anak harus dididik sejak dini untuk terbiasa mengambil keputusan dan menanggung hasilnya
Jawaban: D
10. Pernyataan berikut yang mencerminkan ketegasan dalam memegang prinsip hidup yang muncul dalam kutipan novel tersebut adalah ….
A. “Dan, kalau kesalahan dia, atau kesalahan kamu, menyakiti salah satu dari kalian, bisa saja itu membekas dan berdampak parah”
B. “Tapi, sebagai orang yang sayang kamu, aku akan otomatis menganggap kalau nggak ada anak yang sepadan untuk kamu”
C. “Tapi, kamu harus tahu kalau nggak ada orang lain yang bisa menanggung risiko dari perbuatan yang kamu pilih”
D. “Menurutku, anak-anak harus dididik untuk belajar mengambil keputusan dan menanggung hasilnya”
E. “Aku mau, untuk keputusan yang ini, pikirkan diri sendiri. Ambil keputusan berdasarkan keinginanmu, bukan apa yang diminta anak itu”
Jawaban: C
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)