Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi.
Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik.
Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan.
Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya, bahkan persaingan bisa menjelma menjadi konflik.
Sebagai contoh kecil, perjuangan karyawan bawahan di suatu perusahaan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi akan menghadapi persaingan dari karyawan lain.
Bahkan, dapat pula berhadapan dengan atasan yang takut kedudukannya digeser.
Persaingan ataupun konflik perlu disikapi dengan bijaksana.
Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetapi persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik.
Karena itulah, setiap perubahan sosial hendaknya selalu dikelola dengan sikap yang positif.
Dengan demikian, tiap individu atau kelompok sosial yang berhasil atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas sosial ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan.
2. Gangguan Psikologis
Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir akan kehilangan jabatannya.
Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut.
Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah.