TRIBUNNEWS.COM - Berikut mengenal tentang permainan bola kecil melalui tenis meja.
Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung oleh dua pemain atau empat pemain.
Permainan tenis meja atau lebih dikenal dengan sebutan ping pong termasuk suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.
Awal mulanya, tenis meja di mainkan di Eropa pada abad Pertengahan sebagai permainan tenis kuno, law tenis dan badminton.
Hingga kemudian mulai populer di Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti pingpong, gossima dan whiff-whaff.
Atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari Jerman, tenis meja memiliki wadah resmi yang mengantur permainan ini pada 15 Januari 1926.
Baca juga: Mengenal Permainan Softball, Mulai dari Perlengkapan hingga Keterampilan Gerak
Mulai pada tahun 1930-an, tenis meja masuk ke Indonesia dan hanya dilakukan di tempat-tempat pertemuan umum orang Belanda.
Sekitar tahun 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan ambtenaar-ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.
Adapun perlengkapan dan tehnik dasar bermain tenis meja, mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas 7 Kurikukum 2013, sebagai berikut.
1. Bet atau Raket dalam Permainan Tenis Meja
Ukuran berat, bentuk bet, tidak ditentukan, tetapi daun bet harus datar dan kaku.
Ketebalan daun bet, minimal 85 persen harus terbuat dari kayu alam.
Bet dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiberglass atau dari bahan kertas yang dipadatkan.
Bahan bet tersebut tidak lebih dari 7,5 persen dari total ketebalan 0,35 mm, adalah merupakan bagian yang sangat sedikit/tipis.