TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah faktor-faktor penyebab konflik.
Konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak dapat diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik.
Hal itu karena kedua pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda.
Perilaku konflik tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan.
Baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.
Lantas apa saja faktor-penyebab konflik?
Baca juga: Usaha-usaha untuk Menanggulangi Pemanasan Global
Berikut faktor-faktor penyebab konflik, mengutip Buku IPS kelas 8 kurikulum merdeka.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
1. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda dapat menadi sumbu konflik sosial.
Berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda.
Dari perbedaan tersebut yang dapat mendatangkan konflik sosial.
Karena kriteria baik dan buruk suatu kebudayaan tidak dapat dilihat dari sudut yang sama.
Ada beberapa orang menganggap budaya satu lebih unggul daripada budaya yang lain.
Sehingga dapat menyebabkan gesekan dan konflik.
2. Perbedaan Individu
Manusia merupakan mahluk individu yang unik.
Banyak perbedaan yang tidak terlihat dari tiap individu.
Seperti cara pandang, cara berfikir, dan lainnya.
Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Sebagai contoh dalam pembelajaran beberapa peserta didik menyukai pembelajaran berkelompok.
Namun, ada sebagian peserta didik lain lebih senang ketika belajar individual.
Baca juga: Perbedaan Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
3. Perbedaan Kepentingan
Faktor ini sering menjadi alasan utama penyebab konflik.
Perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.
Itulah sebabnya setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda.
Hal itu karena tiap orang memiliki perasaan dan pemikiran yang berbeda-beda.
Masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca juga: Apa Itu Redistribusi Pendapatan? Berikut Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia
4. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
Awal mula konflik dapat terjadi dapat terjadi perubahan yang terjadi sangat cepat.
Seperti halnya yang terjadi di kawasan pedesaan yang berubah menjadi kawasan industrial.
Perubahan tersebut akan menjadi berbagai perubahan besar.
Karena masyarakat di sekitarnya tidak siap menerima perubahan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)