Dengan demikian, tidak boleh ada yang saling merendahkan antarorang atau antarkelompok masyarakat.
Baca juga: Keberagaman Agama di Indonesia, Mulai dari Islam hingga Konghucu
Sebaliknya, antarorang atau antarkelompok justru harus bekerja sama satu sama lain sehingga dapat membentuk masyarakat yang kuat karena dapat menggabungkan kelebihan masing-masing.
Hal tersebut dapat diumpamakan dengan lidi dan sapu.
Lidi sangat mudah dipatahkan dan hanya punya sedikit manfaat.
Tetapi banyak lidi yang dikumpulkan menjadi satu dan diikat sebagai sapu akan menjadi sangat kuat serta memiliki lebih banyak manfaat.
Perumpamaan itulah yang dapat diibaratkan sebagai nilai penting kebinekaan Indonesia.
Setiap orang maupun kelompok juga akan meningkat kualitasnya bila berhubungan dan bekerja sama dengan orang atau kelompok lain yang berbeda dengan dirinya.
Masyarakat yang menutup diri dan menolak bekerja sama dengan masyarakat lain yang berbeda tidak akan dapat maju, dan malah akan menurun.
Kelompok masyarakat yang menolak bekerja sama dengan masyarakat lain yang berbeda akan mengalami entropi budaya, atau penurunan kualitas budaya.
Hal tersebut berlaku pada setiap kelompok gender, pada suku, pada pemeluk agama, dan juga pada setiap ras maupun golongan.
Apabila ingin maju, maka harus siap bekerja sama dengan gender, suku, pemeluk agama, hingga ras dan golongan yang berbeda dengan dirinya.
Baca juga: Keberagaman Budaya di Indonesia, Mulai dari Lagu Daerah, Tarian hingga Tradisi
2. Cara Menjaga Kebinekaan
Seperti disebutkan di atas, agar seseorang atau sekelompok orang bisa maju perlu menghargai, membangun hubungan, serta bekerja sama dengan orang atau sekelompok orang lain yang berbeda dengan dirinya atau kelompoknya.
Hal itu berlaku bagi seluruh umat manusia, terutama bangsa Indonesia yang sangat berbineka.