Sejarawan terkadang menyebut ini sebagai "Revolusi Teknologi" yang terjadi terutama di Inggris, Jerman, dan Amerika.
Selama periode Revolusi Industri 2.0 ini, sistem teknologi baru diperkenalkan.
Teknologi kelistrikan yang unggul memungkinkan produksi yang lebih besar dan mesin yang lebih canggih.
Revolusi Industri 3.0
Revolusi Industri 3.0 dimulai dengan era komputer pertama.
Komputer pada era ini masih sangat sederhana, berat dan sangat besar dibandingkan dengan daya komputasi yang dapat mereka berikan.
Revolusi Industri 3.0 terjadi sekitar tahun 1970-an, yang melibatkan penggunaan elektronik dan TI (Teknologi Informasi) untuk otomatisasi lebih lanjut dalam produksi.
Manufaktur dan otomasi meningkat pesat berkat akses Internet, konektivitas, dan energi terbarukan.
Revolusi Industri 3.0 memperkenalkan lebih banyak sistem otomatis ke jalur perakitan untuk melakukan tugas manusia, dengan menggunakan Programmable Logic Controllers (PLC).
Revolusi Industri 4.0
Baca juga: Penyebaran AI Generatif Cepat Untuk Masa Depan Industri Elektronika dan Teknologi Jepang
Revolusi Industri 4.0 adalah era mesin pintar, sistem penyimpanan, dan fasilitas produksi.
Semua sistem itu dapat bertukar informasi secara mandiri, memicu tindakan, dan saling mengontrol tanpa campur tangan manusia.
Pertukaran informasi ini dimungkinkan dengan Industrial Internet of things (IIoT) seperti yang kita kenal sekarang.
Berikut ini elemen kunci dalam Revolusi Industri 4.0: