News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratusan Alumni Pesantren BIMA Tembus Kampus Eropa, Jepang, Tiongkok, Taiwan dan Timteng

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana santri Pesantren BIMA saat wisuda di Hotel Aston Cirebon. Ratusan alumni Pesantren BIMA lanjutkan pendidikan keluar negeri.

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, Jawa Barat, mewisuda lulusan SMP IT, SMK, dan MAUBI (Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional) di Hotel Aston Cirebon pekan lalu. Acara ini dihadiri lebih dari 1000 hadirin dari wisudawan, civitas, dan keluarga.

Menurut Ketua Panitia, Dr. H.C. Ubaydillah Anwar, yang menjadi kesyukuran tahun ini adalah target Pesantren Bina Insan Mulia untuk mengirim ratusan alumninya ke berbagai kampus bertaraf internasional di luar negeri tercapai dengan baik.

Sebanyak 68 persen alumni melanjutkan kuliah di berbagai negara. Selebihnya melanjutkan di kampus Negeri / swasta dalam negeri. Mereka berangkat dari jalur mandiri dan beasiswa.

“Keberhasilan ini tak lepas dari perjuangan KH. Imam Jazuli, Lc., MA melakukan road show ke berbagai negara untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas dan lembaga sayapnya 2-3 tahun terakhir ini,” jelas Ubaydillah. “Ke depan, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia akan memberikan perhatian khusus ke Amerika dan Inggris,” tambahnya.

Suasana wisuda santri Pesantren BIMA saat wisuda di Hotel Aston Cirebon. Ratusan alumni Pesantren BIMA lanjutkan pendidikan keluar negeri. (Dokumentasi Pesantren BIMA/istimewa)

Dari alumni SMK dan MAUBI yang berjumlah 192 santri, sebanyak 6 orang melanjutkan ke kampus di Eropa, tepatnya di Jerman dan Perancis. Mereka akan berkuliah di Albert Ludwigs German, Freiburg of Germany, Technische Universität München, dan Sorbonne University. Program study yang diambil adalah teknologi, bisnis internasional, dan manajement perhotelan.

Sedangkan untuk di Australia, tahun ini ada 2 santri, tepatnya di Queensland. Mereka akan masuk di Tafe Queensland dan Queensland Academy untuk program study IT dan business commercial.  Negeri Sakura Jepang juga menjadi tujuan belajar 3 santri Bina Insan Mulia. 

Mereka akan masuk di Waseda University, Shibaura Institute of Technology, dan Shizouka University dengan program study teknologi dan bisnis internasional.

Negeri Taiwan dan Tiongkok mendapatkan peminat yang cukup besar. Sebanyak 33 santri Bina Insan Mulia melanjutkan kuliah di negeri Formosa itu. Sebagian besar di China University of Technology dan di ST. Jhon University. Para santri melanjutkan study bidang IT, farmasi, teknik sipil, teknik mesin, dan business management.

Sejumlah kampus di Turki juga diminati oleh alumni Bima. Tahun ini, ada 32 yang melanjutkan ke negeri Erdogan itu, antara lain di universitas Ankara, Bandirma, Bogazicu, Bursa Technical,  Docuz Eylul, Istanbul Technical, Kirklarely, Middle East Technology, Necmettin Erbakan Selcuk, Suleyman Demirel, Uludag Bursa, dan Bogazici University. Program studi yang dipilih antara lain teknologi IT, keislaman & bahasa, ekonomi, biomedical, farmasi, teknik mesin dan industri, dan teknologi komunikasi.

Alumni Bina Insan Mulia juga banyak yang tertarik melanjutkan kuliah di Tunisia. Bahkan akan menjadi populasi mayoritas pelajar Indonesia di sana. Sebanyak  28 santri Bima melanjutkan ke kampus tertua di negeri itu, yaitu  Universitas Az-Zaitunah Tunisia. Program studi yang dipilih beragam tapi secara umum adalah studi Islam dan bahasa Arab.

Kampus Al-Azhar Mesir tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian alumni Bima, meskipun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini ada 6 orang yang akan melanjutkan ke kampus tertua di negeri Nil itu. Mereka mengambil program studi shariah, filsafat, dan ushuluddin.

Selain melanjutkan ke berbagai negara, alumni Bima juga mengisi kampus-kampus negeri dan swasta di dalam negeri, baik jalur mandiri dan beasiswa. Antara lain: UIN Jakarta, UIN Bandung, UIN Malang, UPI Bandung, Unpad Bandung, UNJ Jogjakarta, UNS Semarang, UNS Solo, Undip Semarang, Akademi Militer, dan Universitas Telkom Bandung.

Sisanya, melanjutkan ke berbagai kampus swasta seperti Universitas Muhammadiyah, STIKES, UNU, dan lain-lain. Program studi yang diambil variatif, mulai study keislaman, keperawatan, IT, teknik, dan bahasa.

K.H. Imam Jazuli, Lc., MA. dalam sambutannya menegaskan bahwa layanan dan perhatian pesantren terhadap alumninya menjadi prioritas.

Beliau menggambarkan seperti produk. Biar pun bahannya bagus dan sudah diproses dengan bagus, namun jika output-nya tidak mendapatkan penanganan dengan bagus, maka kualitasnya akan berkurang.

“Berapa banyak alumni pesantren yang dulunya hebat dan bagus, tetapi setelah keluar salah pilihan, bahkan salah jalan,” tandas beliau.

Karena itu, tambah beliau, sebagai feedback atas perhatian pesantren tersebut, para alumni diharapkan dapat membentuk jaringan Bina Insan Mulia di luar negeri dan di dalam negeri, menjadi brand ambassador, dan menjaga nama baik pesantren.

“Itu semua kuncinya ada di sense of belonging (rasa memiliki) di hati alumni terhadap pesantren,” jelas beliau.

Kepada wali santri, Pengasuh Bina Insan Mulia memahamkan agar silaturrahim dengan pesantren tidak terputus setelah putra-putrinya tamat. “Saya mengundang sebagai keluarga kepada semua wali santri untuk hadir di beberapa acara pesantren,” ungkap beliau.

Adapun untuk alumni SMP IT Bina Insan Mulia, 90% melanjutkan lagi di Pesantren Bina Insan Mulia. Ada yang melanjutkan di MAUBI dan SMK.

“Hal ini adalah kepercayaan masyarakat, khususnya wali santri, yang benar-benar harus dijaga dan terus ditingkatkan menjaganya,” pesan Kiai Imam Jazuli kepada para guru dan para pembimbing.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini