News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 72 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8

Penulis: Nurkhasanah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut kunci jawaban Ekonomi kelas 11 halaman 72 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 tentang Menganalisis Kesenjangan Ekonomi.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Ekonomi kelas 11 halaman 72 Kurikulum Merdeka.

Pada soal Ekonomi kelas 11 halaman 72 Kurikulum Merdeka, siswa diminta untuk menganalisis kesenjangan ekonomi.

Sebelum melihat kunci jawaban Ekonomi kelas 11 halaman 72 Kurikulum Merdeka, siswa diharapkan dapat mengerjakan soal secara mandiri.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab dalam perbedaan jawaban pada kunci jawaban Ekonomi kelas 11 halaman 72 Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 65 Kurikulum Merdeka, Menghitung Pendapatan Per Kapita

Lembar Aktivitas 8:

Menganalisis Kesenjangan Ekonomi

Berdasarkan artikel yang sudah kalian baca, jawablah pertanyaan di bawah ini!

1) Apa yang kalian ketahui tentang koeisien gini? Jelaskan penyebab kesenjangan atau ketimpangan ekonomi!

Jawaban:

Koefisien Gini adalah ukuran statistik yang menunjukkan distribusi pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah.

Koefisien Gini digunakan sebagai tolok ukur ketimpangan.

Koefisien Gini bernilai 0 (nol) menunjukkan kesetaraan sempurna yang berarti seluruh penduduk memiliki pengeluaran per kapita yang sama.

Penyebab ketimpangan ekonomi diantaranya:

1. Ketimpangan peluang, tercermin pada nasib anak-anak dari keluarga miskin yang terpengaruh oleh tempat mereka dilahirkan atau pendidikan orang tua mereka.

Menurut Bank Dunia, awal yang tidak adil dapat menentukan kurangnya peluang bagi mereka selanjutnya.

2. Ketimpangan pasar tenaga kerja, dimana pekerja dengan keterampilan tinggi menerima gaji yang lebih besar, dan tenaga kerja lainnya hampir tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka.
Hal ini mengakibatkan mereka terperangkap dalam pekerjaan informal dengan produktivitas rendah dan pemasukan yang kecil.

3. Konsentrasi kekayaan, di mana kaum elit memiliki aset keuangan seperti properti atau saham, yang ikut mendorong ketimpangan saat ini dan masa depan.

4. Ketimpangan dalam menghadapi guncangan.

Hal ini terlihat saat terjadi guncangan, dimana masyarakat miskin dan rentan akan lebih terkena dampak.

Guncangan akan menurunkan kemampuan mereka untuk memperoleh pemasukan dan melakukan investasi kesehatan dan pendidikan.

Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 57 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 3

2) Menurut kalian, bagaimana cara mengatasi ketimpangan ekonomi yang disebabkan oleh peluang ekonomi? Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri!

Jawaban:

- Pendidikan

Penyebab kesenjangan ekonomi adalah kurang meratanya pendidikan di masing-masing daerah.

Maka, solusi yang bisa diambil untuk mengatasi hal tersebut adalah meningkatkan kualitas pendidikan yang merata.

- Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur bisa mengurangi terjadinya kesenjangan ekonomi.

Tidak bisa dipungkiri adanya infrastruktur yang kurang merata menyebabkan lambatnya pengiriman barang di berbagai daetah sehingga biaya produksi meningkat.

Adanya pembangunan infrastruktur yang bisa mengurangi kesenjangan salah satunya pembangunan pelabuhan.

Sehingga, kegiatan pengiriman dan penerimaan barang akan dilakukan secara cepat dan biaya lebih murah.

- Subsidi

Pemberian subsidi yang tepat sasaran bagi masyarakat bisa menjadi solusi bagi masalah kesenjangan ekonomi.

Subsidi yang diberikan pemerintah bisa berupa bantuan secara langsung ataupun bantuan dalam bentuk modal alat kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di masyarakat.

Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 60 Kurikulum Merdeka: Tabel Konsep Pendapatan Nasional

3) Jabarkan dampak konsentrasi kekayaan terhadap perekonomian masyarakat!

Jawaban:

Ketimpangan kekayaan antara orang kaya dan miskin di Indonesia termasuk yang paling buruk di dunia.

Dalam Survei Persepsi yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 91,6 persen responden mengakui distribusi pendapatan tergolong “cukup tak setara” dan “tak setara sama sekali”.

Respons ini konsisten di seluruh lintas kelompok, mulai dari gender, pendapatan, pendidikan, usia, dan lokasi (kota/desa).

Terkait perubahan pendapatan dalam lima tahun terakhir, persepsi masyarakat mencerminkan ketimpangan ekonomi di Indonesia masih dalam.

Sebanyak 24 persen responden termiskin menilai pendapatannya jauh menurun.

Sebaliknya, 56 persen responden dari golongan terkaya merasa pendapatannya makin meningkat

Menurut Bank Dunia, ketimpangan ekonomi yang meningkat di Indonesia bukan karena memburuknya kondisi kemiskinan, namun melesatnya akumulasi kekayaan kelas atas.

Antara 2003 dan 2010, konsumsi tahunan per orang dari 10 persen individu terkaya tumbuh hingga 6% setelah disesuaikan dengan inflasi.

Namun konsumsi tahunan untuk 40% individu termiskin hanya tumbuh kurang dari 2%, seperti yang tertulis dalam laporan A Perceived Divide: How Indonesians Perceive Inequality and What They Want Done About It.

Data Bank Dunia tentang konsentrasi kekayaan menunjukkan kondisi ketimpangan yang amat parah.

Indonesia menduduki peringkat ketiga terparah setelah Rusia dan Thailand.

Satu persen rumah tangga Indonesia menguasai 50,3 persen kekayaan nasional.

Semakin parah jika melihat penguasaan 10 persen terkaya yang menguasai 77 persen kekayaan nasional.

Jadi 90 persen penduduk sisanya hanya menikmati tidak sampai seperempat kekayaan nasional.

Bank Dunia mendapati dua faktor utama yang menurut masyarakat membuat seseorang menjadi kaya.

Pertama, karena faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, koneksi, dan keberuntungan. Sebanyak 45% responden yang menyatakannya.

Kedua, karena faktor internal seperti kerja keras. Sebanyak 46% masyarakat yang menyatakannya.

Meski begitu ada 9% responden yang menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi kaya karena korupsi.

Sementara, sebanyak 58% responden menilai kemiskinan terjadi lantaran beragam faktor.

Sementara itu, Indonesia belum bisa lepas dari pertumbuhan semu karena masih mengandalkan konsumsi domestik yang mayoritas dari impor, seperti impor pangan.

Dalam lima tahun terakhir, kontribusi konsumsi domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) rata-rata di atas 60 persen.

Pasalnya sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didominasi sektor konsumsi, baik konsumsi masyarakat maupun pemerintah.

Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 Halaman 51 52 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1: Pendapatan Nasional

4) Mengapa ketimpangan pasar tenaga kerja banyak terjadi di Indonesia?

Jawaban:

Karena ketimpangan pasar tersebut ditunjukkan dengan kurangnya tenaga kerja terampil di sektor industri, di satu sisi, dan melimpahnya para pencari kerja yang justru tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5) Mengapa guncangan dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi di suatu negara? Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri!

Jawaban:

Guncangan bisa menyebabkan ketimpangan ekonomi pada suatu negara karena guncangan menjadikan kondisi ekonomi serba tidak menentu sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil lebih ke bersifat darurat.

*) Disclaimer: 

- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini