Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit.
“Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka satu… dua… tiga!!!”
“WAWWWWW,” lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan.
Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi berlian.
“Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang bernama Candy. Ia tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,” Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu.
“Tolong selamatkan puteriku,”
“Ta…ta…tapi…” Cika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya.
“Cika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju puteri tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan Cika ikut mendekat.
“Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan.
“Baik!” Jawab Tamika dan Cika serempak.
Setelah itu… “Hoooaaii…” Putri Candy menguap.
Pelan-pelan matanya terbuka.
“Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk ketiga gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.