Dengan kebijakan yang kaku dan keras, secara politik organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan aktivitasnya.
Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda.
Hanya MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) yang kemudian diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti budaya Barat (Belanda).
Polisi Militer Jepang (Kempeitai) selalu memata-matai gerak-gerik organisasi pergerakan nasional.
Karenanya, di masa itu banyak muncul gerakan-gerakan bawah tanah.
Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia.
Hal ini menimbulkan beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional.
Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap
menggelorakan pergerakan nasional.
Para tokoh ini adalah mereka yang muncul dalam berbagai organisasi bentukan Jepang.
Kelompok kedua adalah mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan gerakan bawah tanah.
Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 84 85 Kurikulum Merdeka: Asesmen Bab 2 Pergerakan Kebangsaan
5. Perubahan dalam Aspek Budaya
Jepang berusaha memasukkan budaya dan nilai-nilainya pada Indonesia.
Ajaran Shintoisme (kepercayaan/agama orang Jepang) diajarkan pada masyarakat Indonesia.
Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.
Pengaruh budaya tersebut menimbulkan perlawanan di berbagai daerah.
Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan menghormat matahari.
Sementara itu, perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemajuan.
Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakkan dari beberapa tokoh Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia.
Tugas Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)