- Tukang mengenakan topi, kaos, celana panjang, dan sandal.
- Tata Wajah:
- Joko menampilkan wajah yang senang, tetapi terlihat malu.
- Mei Wan wajahnya malu-malu dengan pipi kemerahan.
- Tukang Bakmi menampilkan wajah ceria dengan senyum terus menggoda keduanya.
Babak 2
- Kostum:
- Pakaian Mei Wan dan teman-temannya rapi, bersih dan formal karena akan pergi ke gereja.
- Joko hanya menggunakan kaos oblong, rambut acak-acakan, dan sarung.
- Tata wajah:
- Mei Wan terlihat malu-malu sambil terus digoda teman-temannya yang terlihat ceria.
- Joko tersenyum malu.
Babak 3
- Kostum:
- Joko mengenakan celana panjang dan kaos.
- Mei Wan mengenakan rok dan kaos.
- Tata wajah:
- Joko senang untuk memulai pembicaraan.
- Mei Wan terlihat senang dan juga malu.
Babak 4
- Kostum:
- Joko berkaos dan bercelana panjang jeans yang sudah terlihat lusuh dan kotor.
- Penginterogasi memakai baju tentara dengan sepatu PDH.
- Tata wajah:
- Joko kesakitan. Ada bercak darah dari bibir, wajah, dan pelipis kanannya juga terlihat babak belur.
- Penginterogasi berwajah sangar, galak, garang dan berambut cepak.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 131 132 Kurikulum Merdeka: Drama Sekadar Imajinasi
Babak 5
- Kostum:
- Joko memakai kaos dan celana panjang. Mei Wan menggunakan pakaian khas tionghoa.
- Tata wajah:
- Joko senang bercampur takut di awal adegan, tetapi berubah menjadi kaget dan sedih di akhir adegan.
- Mei Wan berwajah takut.
4. Musik dan efek suara adalah hal yang harus diperhatikan di dalam setiap babak.
Jelaskan bagaimana jenis musik dan efek suara harus dipersiapkan dari kelima babak tersebut!
Kunci Jawaban:
Babak 1
- Musik: Terdengar suara sayup dari masjid berupa suara mengaji yang biasa dilakukan setelah salat untuk menunjukkan tokoh Joko bahwa ia pulang dari masjid.
- Efek suara: Suara tukang bakmi memukulkan sendok ke mangkok serta suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 2
- Musik: Suara alunan lagu ceria sayup.
- Efek suara: Suara ayam berkokok dari jauh yang menandakan bahwa hari sudah pagi ketika Mei Wang hendak pergi ke gereja.
Babak 3
- Musik: (Tidak ada, agar penonton fokus ke percakapan yang terjadi)
- Efek suara: Suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 4
- Musik: Suara musik mencekam terdengar beradu keras dengan suara tokoh penginterogasi.
- Efek suara: Suara gebrakan meja.
Babak 5
- Musik: Suara alunan musik Tiongkok pengiring wayang potehi.
- Efek suara: Suara kerumunan orang ceria di awal babak dan suara kerumunan orang histeris di akhir babak.
5. Pertunjukan juga harus didukung oleh efek tata lampu.
Identifikasi dan jelaskan bagaimana tata lampu harus diatur dalam setiap babak sehingga bisa menggambarkan latar suasana dalam cerpen tersebut!
Kunci Jawaban:
- Babak 1
Pengaturan lampu diatur remang pada awal dan akhir dengan mengandalkan properti lampu jalan.
Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka berbicara secara bergantian.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
- Babak 2
Setting lampu diatur terang agar menandakan bahwa itu suasana pagi hari.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
- Babak 3
Setting lampu diatur remang menandakan malam hari.
Cahaya lampu ada dua yang masing-masing fokus ke arah Mei Wang dan Joko.
Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
- Babak 4
Lampu hanya menyorot Joko yang sedang diinterogasi dengan sisi lainnya gelap.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 130 Kurikulum Merdeka: Puisi, Prosa, dan Drama
- Babak 5
Di awal babak pengaturan lampu diatur berfokus pada pagelaran wayang dan Joko.
Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka akhirnya saling menemukan satu sama lain.
Pada akhir babak, lampu berwarna merah menyorot ke arah semua pemain di panggung dan mati secara tiba-tiba untuk menambah dramatisasi alur cerita.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)