Eksklusivisme ini berkaitan erat dengan partikularisme, sebab mengutamakan kepentingan pribadi kemudian membuat kelompok tersebut mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan sikap khusus yang disepakati dalam kelompok.
Contohnya ada anak yang berasal dari keluarga kaya akan memisahkan diri dari anak yang berasal dari keluarga miskin. Kemudian, contoh lainnya ada di lingkungan kedaerahan misalnya suatu budaya terpencil memisahkan diri dari masyarakat karena mereka tidak mau budayanya terpengaruh dengan budaya yang sedang berkembang.
Sementara itu, Partikularisme adalah kecenderungan untuk mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
Dalam masyarakat, partikularisme ini sering terjadi pada mereka yang hanya dapat memikirkan dirinya sendiri saja, masa bodo tanpa mempedulikan sekitarnya, sehingga hal tersebut kecenderungan akan menjadi sumber konflik. Disamping itu, partikularisme juga dapat menghambat integrasi sosial dan nasional.
Adapun ciri-ciri dari partikularisme selain mementingkan kepentingan pribadi, antara lain heterogen yaitu bersifat dan berpandangan yang berbeda atau macam-macam, mobilitas tinggi yaitu memiliki dan menghadapi perubahan yang cepat, dan berorientasi pada rasionalitas dan fungsi dengan mengedepankan logika dan teknologi.
Contoh Partikularisme yakni proses perekrutan dalam sebuah perusahaan yang lebih mementingkan keluarga dari keahlian yang dimiliki oleh seseorang.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Latifah)(TribunPontianak.co.id/Dhita Mutiasari)