TRIBUNNEWS.COM- Sebagai perguruan tinggi yang menjunjung tinggi Tri Dharma perguruan tinggi, Universitas Terbuka (UT) mengalokasikan pendanaan internal kepada para dosen dan tenaga kependidikan dengan angka yang tidak main-main, yaitu sebanyak Rp37,1 miliar.
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) merupakan dua komponen penting dalam Tri Dharma yang perlu dilaksanakan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Itulah yang menjadi komitmen Universitas Terbuka (UT), tak terkecuali pada tahun 2024 ini.
Dengan mengusung tema "Mewujudkan UT World Class University melalui Penelitian dan Pengabdian Masyarakat", acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka (UT) ini disertai dengan tiga rangkaian kegiatan, yakni penyerahan kontrak penelitian dan PkM tahun anggaran 2024, penayangan dan penyerahan Katalog Karya Inovasi dan Pengabdian UT untuk Negeri Tahun 2023, dan Penghargaan Catha Sancaya Universitas Terbuka.
“Oleh karena itu, mari kita pupuk semangat bagaimana caranya supaya kita ikut terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan penelitian melahirkan karya-karya inovatif yang sangat berguna untuk pengembangan UT ke depan,” ucap Ojat Darojat di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Selasa (13/2/2024).
Dana penelitian dan PkM hingga Rp37,1 miliar
“UT akan mengalokasikan anggaran dengan dana yang cukup besar, di atas Rp 30 Miliar. Bahkan kita bisa kembali merevisi anggaran untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” lanjut Ojat Darojat lagi.
Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat M.Bus., Ph.D beserta jajaran pimpinan Universitas Terbuka (UT).
Dana yang cukup besar ini merupakan komitmen UT dalam melaksanakan darma penelitian dan PkM. Selain itu, tahun ini penandatanganan perjanjian penugasan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2024 dapat dilakukan dengan menggunakan tanda tangan elektronik (tte) dan e-materai sebagai penerapan Untuk diketahui, kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Universitas Terbuka merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Setiap dosen wajib untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua atau sebagai anggota peneliti.
Karya atau produk yang dinilai sangat inovatif dan berdaya guna akan mendapatkan penghargaan yang dinamakan Catha Sancaya Universitas Terbuka. Catha Sancaya sendiri artinya memiliki nilai kepedulian dan keterlibatan, partisipasi aktif untuk berkontribusi bagi lingkungan hidup dan masyarakat, keterlibatan dan partisipasi diwujudkan melalui profesi atau hasil pembelajaran dari ilmu yang didapatkan dalam kehidupan.
Ke depannya, UT terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi dosen dan tenaga kependidikan melalui kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu dan penelitian terapan yang inovatif, sehingga nantinya bermanfaat untuk perkembangan Universitas Terbuka di masa mendatang.
UT pun turut tergabung dalam Riset Kolaborasi Indonesia yang diinisiasi oleh Forum LPPM dari 21 PTNBH, yang menjadi sarana belajar UT dari PTNBH lain agar dapat mengimbangi serta memperkuat kegiatan riset perguruan tinggi ini.
“Kita berharap di UT kegiatan-kegiatan riset dan inovasi dalam konteks integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pelayanan pendidikan secara jarak jauh, itu menjadi tradisi di UT. Kita terus berjuang untuk teman-teman dosen dapat menjadi peneliti yang tangguh dalam rangka mengembangkan Universitas Terbuka terutama bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa di masa mendatang,” pungkas Ojat Darojat.