News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cyberbullying Picu Gangguan Mental, Pentingnya Literasi Digital sebagai Antisipasi

Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI cyberbullying.

Willem Jonata/Tribunnews.com
 
TRIBUNNEWS.COM - Di era digital, berbagai macam informasi berseliweran di media sosial dan bisa diakses dengan internet kapan dan di mana saja. Komunikasi jadi semakin mudah.

Namun, di sisi lain kemudahan tersebut memunculkan tantangan berupa cyberbullying atau kekerasan verbal di dunia maya.

Managing Director Imfocus Alek Iskandar dalam keterangannya, batasan Cyberbullying dapat dilihat dari apa yang dirasa ketika merespons sesuatu yang disampaikan orang lain di media sosial.

"Jika kita merasa mereka ‘menertawakan kita’ dan bukan ‘tertawa bersama kita’ maka candaan ini mungkin sudah tidak sesuai dengan etika,“ ujar Alek Iskandar melalui keterangan tertulis, Selasa (5/3/2024).

Dari sudut pandang etika digital, Alek menegaskan bahwa cyberbullying harus dihilangkan karena dinilai berbahaya.

Dampak cyberbullying dapat dibagi dalam tiga macam. Pertama, secara mental akan merasa kesal, malu, bodoh bahkan marah.

Kedua, secara emosional akan merasa malu dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukai.

Ketiga, secara fisik dapat merasakan cepat lelah, migrain, bahkan beberapa orang sampai merasakan gejala mual dan sakit perut karena kecemasan yang berlebihan.

Untuk mengatasi cyberbullying Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar Webinar Makin Cakap Digital 2024.

Sebab, bahaya cyberbullying dapat diantisipasi dengan literasi digital.

Para siswa dari berbagai sekolah di Kaimana, Papua Barat mengikuti webinar Makin Cakap Digital 2024.

Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat.

Tentu saja juga memiliki pengetahuan dan kepatuhan terhadap hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta webinar adalah anak dan remaja di wilayah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua.

Siswa SD Kroy Kaimana, SMA Negeri 2 Kaimana, SMA Yapis Kaimana dan SD Matoa Kaimana, Papua Barat, mengikuti webinar bareng di aula sekolah.

Webinar tersebut berisikan pelatihan literasi digital sektor pendidikan merupakan tindak lanjut dari webinar yang sudah berjalan 3 tahun sebelumnya.

Kegiatan workshop yang sudah memasuki tahun keempat ini sudah menampakkan hasil yang signifikan di area Papua Barat dengan indeks 3,62 yang menduduki peringkat keempat setelah kota Yogyakarta, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Hal itu bisa dilihat dari data survei.literasidigital.id.

Dampak ini membuktikan bahwa kegiatan Makin Cakap Digital memberikan dampak nyata bagi adaptasi masyarakat Indonesia.

Memasuki Episode 2 Makin Cakap Digital 2024 menyasar Segmen Pendidikan Maluku-Papua di kabupaten Kaimana.

Workshop daring hari ini menyikapi fenomena masyarakat Indonesia yang dewasa ini memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi secara terbuka.

Keuntungan dari pola komunikasi ini dapat memberikan akses tak terbatas bagi pengguna untuk mencari informasi dengan cepat, namun ada juga tantangan yang dihadapi sebagai efek dari kemudahan tersebut adalah kebebasan berkomunikasi melalui komentar yang cenderung tidak disaring dikarenakan tidak langsung berhadapan satu sama lain.

Webinar daring yang digelar gratis ini sebagai wujud dedikasi pemerintah kepada masyarakat.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan membuka webinar, menyapa DigiFriends (sebutan bagi peserta workshop daring) dan menyampaikan tujuan diadakannya workshop daring Makin Cakap Digital 2024.

"Workshop daring ini sudah memasuki tahun keempat dalam memberikan pelatihan dengan empat pilar kompetensi literasi digital dan mendapatkan respons yang sangat baik dari masyarakat. Materi dari keempat pilar yang diberikan menjadi kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Kepala Seksi Kurikulum dan Sistem Penilaian Bidang Pendidikan Dasar, Novalin S Manusiwa, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo atas diadakannya Workshop Literasi Digital untuk Kabupaten Kaimana.

Ia berharap melalui workshop daring tersebut semakin banyak masyarakat yang menggunakan internet terutama media sosial (medsos) karena memberikan banyak kemudahan dalam mencari dan menyebar informasi.

Selain Alek Iskandar, Webinar Makin Cakap Digital 2024 dengan tema Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying menghadirkan Azizah Zuhriyah (COO Asia Digital Academy) dan Sondang Pratama (Sutradara) sebagai narasumber.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini