Sementara itu, apabila gerakan dipercepat maka menggunakan +, namun jika diperlambat menggunakan -.
Lalu, percepatan atau perlambatan tersebut dikalikan dengan waktu atau t.
2. vt2 = v02 ± 2as
Persamaan tersebut dapat digunakan apabila waktu tidak diketahui.
‘s’ pada persamaan tersebut yakni merupakan jarak.
Dua kasus GLBB dengan kecepatan awal dan kecepatan akhir yang sama, jarak atau panjang lintasan akan ditentukan oleh percepatannya.
Sehingga semakin besar percepatannya semakin pendek lintasannya.
3. s = v0t ± ½ at2
Persamaan ini digunakan untuk mengetahui jarak yang telah ditempuh.
Persamaan ini dapat digunakan apabila kecepatan akhir tidak diketahui.
Dengan persamaan tersebut maka dapat diketahui jarak yang ditempuh dalam waktu sekian detik.
Persamaan ini mirip dengan persamaan Gerak Lurus Beraturan (GLB).
Akan tetapi pada persamaan ini, v yang dimaksud yakni kecepatan rata-rata.
Rumus persamaan tersebut dapat digunakan jika nilai percepatannya tidak diketahui.
Dengan demikian, maka dapat diketahui hubungan antara jarak kecepatan awal, kecepatan akhir dan waktu sekaligus.
Perhatikan bahwa semua persamaan GLBB menggunakan informasi kecepatan awal.