Singkawang, kota di Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya Tionghoa, setiap tahun merayakan Cap Go Meh dengan meriah. Uniknya, umat Islam di sana turut serta dalam perayaan ini dengan menjaga keamanan dan kebersihan selama acara berlangsung.
C. Maluku: Rumah ibadah berdampingan
Di Maluku, rumah ibadah berbagai agama seringkali berdampingan, bahkan saling berhadapan. Walaupun pernah terjadi konflik di masa lalu, masyarakat Maluku kini telah berhasil membangun kembali kerukunan dan toleransi.
Contoh lain toleransi antarumat beragama:
- Gotong royong membangun tempat ibadah:
- Saling mengucapkan selamat hari raya
- Menghadiri acara keagamaan
3. Jelaskan pelaksanaan toleransi antarumat beragama di daerahmu!
Kunci Jawaban:
Jawaban dapat sesuai kondisi daerah peserta didik
Jawaban tersebut diperoleh dari bacaan yang terdapat pada halaman sebelumnya, sebagai berikut:
Nyepi Berbarengan dengan Awal Ramadan, Bali Tunjukkan Kerukunan Umat Beragama
Hari Suci Nyepi tahun Saka 1945 yang dirayakan umat Hindu 22 Maret 2023 bersamaan dengan salat tarawih dan awal puasa bulan Ramadan. Hari besar keagamaan dan bulan suci yang jatuh secara bersamaan itu makin mempererat toleransi antarumat beragama, khususnya di Bali.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, dalam peringatan hari besar keagamaan apa pun, toleransi menjadi harga mati. Ia menegaskan, khusus di Bali, toleransi antarumat beragama tidak perlu diragukan lagi, sehingga pelaksanaan puasa maupun catur brata penyepian tetap dapat terlaksana dengan damai. Apalagi, telah ada kesepakatan bersama terkait salat tarawih bisa dilaksanakan di rumah maupun masjid terdekat saat
pelaksanaan Nyepi. Umat beragama khususnya di Bali sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam setiap kegiatan keagamaan apa pun. Ini terlihat dari adanya ruang bagi masing-masing umat beragama melaksanakan ritual, tradisi ataupun ibadah dengan damai tanpa gangguan apa pun.
Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia – PHDI Kabupaten Badung I Gede Rudia Adiputra mengatakan, perayaan hari suci Nyepi yang bersamaan dengan salat tarawih dan awal bulan puasa menjadi momentum bagi tiap-tiap umat untuk mulat sarira. Ia menjelaskan, perayaan hari suci agama apa pun harus dihargai dan toleransi menjadi kunci kerukunan dalam kemajemukan. Momentum yang langka ini akan menjadikan tiap-tiap umat beragama makin menghargai satu sama lain dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Momen hari besar keagamaan dan bulan suci yang jatuh secara bersamaan tersebut makin
mempererat toleransi antarumat beragama khususnya di Bali.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)