Jenis hutan sabana muncul di daerah yang memiliki perpaduan antara iklim tropis dan sub tropis. Curah hujan yang sedikit dan suhu merupakan faktor terbentuknya hutan ini.
Sabana merupakan sebuah daratan yang unik, karena iklimnya yang tidak terlalu kering sehingga menjadi padang pasir, dan juga tidak terlalu basah sehingga terbentuk hutan murni. Kondisi curah hujan sekitar 30 mm/tahun akan membentuk hutan sabana secara alami.
Dengan curah hujan yang sedikit, mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air dan bertahan hidup. Kondisi ini yang mengakibatkan hanya jenis rerumputan yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi di padang sabana.
Tetapi, sabana kemungkinan dapat mengalami perubahan tergantung dengan curah hujan. Sabana akan berubah menjadi semak belukar ketika memasuki musim kering. Dan akan berubah menjadi hutan basah ketika musim basah tiba.
Suhu rata-rata di hutan sabana cenderung hangat dan akan tetap sama sepanjang tahun. Padang rumput sabana tetap memiliki potensi hujan meskipun bersuhu panas, yaitu sekitar 100 mm hingga 150 mm/tahun.
Sabana memiliki berbagai macam tipe tergantung dari kondisi iklim tropis di kawasan tersebut. Padang sabana tersebar di beberapa daerah, yaitu wilayah Afrika Timur, Amerika Selatan, Afrika dan Australia.
Sumber: LindungiHutan.com
3. Diskusikan informasi yang kamu dapat bersama kelompokmu.
Kalian dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai panduan.
a. Selain Bukit Warinding di Sumba, adakah sabana di wilayah Indonesia lainnya?
b. Adakah sebutan lain untuk sabana?
c. Apa saja jenis hewan yang dapat hidup di sabana?
d. Bagaimana sebaiknya sikap pengunjung ketika mengunjungi sabana untuk melihat kuda liar?
e. Bagaimana sebaiknya sikap pengunjung kalau mengunjungi tempat wisata mana pun?