Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 372 bencana alam telah terjadi di Indonesia dalam kurun dua bulan terakhir pada tahun 2021.
Dilansir dari antaranews.com, 8 Februari 2021, bencana tersebut meliputi 227 kejadian banjir, 66 puting beliung, 60 tanah longsor, 7 gempa bumi dengan magnitudo besar, 7 gelombang pasang atau abrasi, serta 4 kejadian kebakaran hutan dan lahan. Dilansir dari kompas.com, BMKG mencatat sudah terjadi 646 gempa bumi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat 21 gunung berapi di Indonesia berstatus waspada sepanjang Januari 2021.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, peristiwa yang benarbenar mencolok adalah banjir. Pada Gambar 8.25, terlihat bahwa peningkatan kejadian banjir meningkat secara signiikan di awal tahun 2021.
Pertanyaan:
1. Apa itu bencana hidrometeorologi? Berdasarkan cuplikan berita di atas, uraikanlah jumlah bencana yang termasuk ke dalam kategori bencana hidrometeorologi yang telah terjadi di awal tahun 2021!
Jawaban:
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya disebabkan oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameter, seperti peningkatan curah hujan, penurunan curah hujan, suhu ekstrem, cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai angin kencang serta kilat atau petir, dan sebagainya. Jumlah bencana yang termasuk dalam kategori bencana hidrometeorologi adalah 227 kejadian banjir, 66 kejadian puting beliung, 60 kejadian tanah longsor, serta 4 kejadian kebakaran hutan dan lahan.
2. Perhatikanlah Gambar 8.25, terdapat graik kejadian banjir dari tahun 2008 hingga Januari 2021 di Indonesia. Menurut kalian, adakah hubungan antara graik pada Gambar 8.25 dengan graik pada Gambar 8.24?
Jelaskanlah jawaban kalian didukung dengan teori dan data terkait yang kalian dapatkan dari sumber terpercaya!
Jawaban:
Pada tahun 2016, terlihat bahwa terjadi peningkatan suhu dari suhu yang sangat tajam berbanding lurus dengan banyaknya peristiwa banjir yang sedikit, yaitu 72 kejadian banjir.
Soal 2
Soal diadaptasi dari sumber: https://www.oecd.org/pisa/38709385.pdf. Pertanyaan no. 1, 2, dan 3 dikerjakan berdasarkan teks berikut.
Diskusi kelompok sebagai salah satu bagian dari proses pembelajaran di kelas IPA pagi itu berlangsung seru. Angkasa salah satu anggota dalam kelompok itu mengemukakan bahwa menurut sumber referensi yang ia baca, gas karbon dioksida bukanlah penyebab utama efek rumah kaca. Sementara Bahtera mengemukakan hasil penelusuran informasi menunjukkan bahwa efek rumah kaca relatif disebabkan oleh empat gas yang tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1 Efek Rumah Kaca Relatif per Molekul Gas
Tabel 2 Kontribusi Gas Rumah Kaca terhadap Pemanasan Global