Struktur filter pada glomerulus mencegah agar zat berukuran besar tetap berada di dalam pembuluh darah.
Filtrasi menghasilkan filtrat glomerulus atau dikenal dengan nama urin primer.
Darah dan protein yang tidak lolos penyaringan, sehingga hasil dari filtrasi berupa urin primer yang mengandung glukosa, air, garam-garam, urea, asam amino, dan sisa metabolisme lainnya.
Nah pertanyaanya, bagaimana glomerulus melakukan filtrasi?
Bagaimana caranya cairan itu bisa masuk ke glomerulus hingga akhirnya menuju saluran berikutnya?
Hal ini dikarenakan adanya tekanan yang mempengaruhi laju filtrasi.
Perlu diketahui, laju filtrasi glomerulus dipengaruhi oleh tekanan berikut:
- Tekanan kapiler pada glomerulus
- Tekanan pada kapsula bowman
- Tekanan osmotik koloid plasma
Semakin tinggi tekanan kapiler pada glomerulus maka filtrasi semakin meningkat.
Sebaliknya, semakin tinggi tekanan pada kapsula bowman dan tekanan osmotik koloid plasma, maka akan menyebabkan semakin rendahnya laju filtrasi.
Tekanan lumen kapsula bowman dan tekanan osmotik koloid plasma, memastikan jumlah urine yang dibuat tidak banyak, karena jika tekanan hidrostatis tidak mengalami perlawanan dari kedua tekanan yang lainnnya maka glomerulus akan rusak dan robek.
Selanjutnya, urin yang sudah masuk akan mengalami peristiwa Reabsorpsi.
2. Tahap Reabsorbsi
Reabsorpsi adalah tahap penyerapan kembali zat yang berguna dari dalam filtrat glomerulus untuk kemudian dikembalikan ke dalam pembuluh darah.
Zat yang tidak direabsorbsi akan tetap dalam tubulus nefron sebagai komponen pembentuk urine.
Hasil akhir dari reabsorpsi akan menghasilkan urin sekunder yang mengandung air, zat sisa nitrogen, ion-ion dan zat mikromolekul lain.