3. Pelayan di Kafe Sunyi menggunakan bahasa isyarat. Namun, belum banyak yang mengerti bahasa ini. Menurut kalian, sepenting apa mempelajari bahasa isyarat?
Jawaban: Bahasa isyarat bisa menjadi penting karena dapat membantu komunikasi dua pihak yang tidak bisa dilakukan melalui ucapan.
Selain menambah skill dan wawasan, belajar bahasa isyarat menurut saya juga akan membantu kita untuk lebih mudah berkomunikasi atau ramah kepada teman-teman difabel.
4. Media menggunakan istilah “tuna” untuk teman-teman difabel, misalnya tunanetra dan tunadaksa. Namun, komunitas tunarungu lebih suka disebut sebagai teman “tuli”. Bagaimana pendapat kalian?
Jawaban: Menurut saya, akan lebih baik apabila kita menggunakan istilah yang memang disukai atau disarankan oleh para mereka. Hal itu bisa menunjukkan bahwa kita juga peduli dan menghormati saran tersebut.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 183 184 Kurikulum Merdeka: Memahami Puisi
5. Jika suatu saat nanti kalian menjadi pengusaha, bersediakah kalian mempekerjakan orang difabel? Berikan alasan kalian.
Jawaban: Ya, bersedia karena teman-teman difabel juga berhak atas mendapat pekerjaan. Hal tersebut bisa membantu mereka untuk tetap produktif seperti manusia biasa.
6. Menurut kalian, siapa yang akan lebih banyak berkunjung ke Kafe Sunyi? Penyandang disabilitas atau bukan?
Jawaban: Menurut saya semua orang memiliki peluang sama untuk berkunjung ke Kafe Sunyi. Namun, mungkin penyandang disabilitas akan lebih banyak berkunjung di sana.
Hal tersebut karena tempat tersebut ramah difabel, baik dari segi desain ruang, pelayanan, dan fasilitasnya.
7. Menurut kalian mengapa penulis memilih “Menyesap Sepi di Kafe Sunyi” sebagai judul teks ini?
Jawaban: Karena penulis ingin menggambarkan suasana khas di Kafe Sunyi yang meskipun ramai pengunjung, tetapi tetap sunyi.
8. Apakah kalian memiliki teman atau kerabat yang difabel? Ceritakan pengalaman kalian bersama mereka.
Jawaban: Jawaban berbeda-beda, bisa disesuaikan dengan pengalaman masing-masing siswa.