News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 221 Kurikulum Merdeka: Aktivitas Individu

Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kunci jawaban IPS kelas 8 SMP halaman 221 Kurikulum Merdeka.

Awal mulanya, Kerajaan Makassar memperbolehkan pelabuhannya dikunjungi oleh kapal-kapal dari seluruh Nusantara, Asia, dan Eropa.

Pihak VOC memaksa melakukan monopoli dan mengontrol jalur perniagaan laut. Hal tersebut ditolak oleh Sultan Hasanuddin.

"Tuhan telah menciptakan bumi dan lautan, telah membagi-bagi daratan di antara umat manusia,"

"Tetapi mengaruniakan laut untuk semuanya. Tak pernah kedengaran larangan buat siapapun untuk mengarungi lautan," kata Sultan Hasanuddin.

Kemudian terjadi banyak pertempuran antara rakyat Makassar dengan pasukan VOC.

Rakyat Indonesia Timur dan Makassar akhirnya menderita kekalahan perang dan mereka mengungsi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.

Sebenarnya, pertempuran antara rakyat Makassar dengan VOC untuk pertama kalinya telah terjadi pada tahun 1633.

Lalu, pada 1654 terjadi pertempuran kedua.

Pertempuran tersebut disebabkan oleh perilaku VOC yang berusaha menghalang-halangi pedagang yang akan masuk dan yang akan keluar dari Pelabuhan Makassar.

Pertempuran ketiga terjadi pada 1666-1667. Pada pertempuran tersebut pasukan Belanda dibantu oleh pasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon.

Pasukan Raja Bone (Aru Palaka) juga mendorong suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanuddin.

Semakin banyak yang mendukung pasukan Belanda dalam pertempuran melawan rakyat Makassar atau pasukan Sultan Hasanuddin.

Sehingga pasukan Sultan Hasanuddin semakin terdesak. Sultan Hasanuddin kemudian dipaksa untuk menandatangani perjanjian damai di Desa Bongaya pada tahun 1667.

Perlawanan oleh rakyat Makassar akhirnya dapat dibendung oleh Belanda. Rakyat Makassar mengalami kekalahan perang.

Salah satu faktor penyebabnya yakni keberhasilan politik adu domba oleh Belanda kepada Sultan Hasanuddin dengan Aru Palaka atau Raja Bone.

Sultan Hasanuddin akhirnya menandatangani perjanjian Bongaya pada 1667 yang isinya sangat merugikan pihak rakyat Makasar.

Isi Perjanjian Bongaya:

- VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

- Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone.

- Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

- Makasar harus menyerahkan seluruh benteng-bentengnya.

- Kerajaan Makasar diperkecil hanya meliputi Gowa.

- Semua bangsa asing diusir dari Makasar, kecuali VOC.

- Makasar harus membayar biaya perang.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 49 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 16

5. Tukarkan hasil rangkuman mu dengan 2 teman mu yang berbeda judul buku yang dirangkum, untuk saling membaca karya teman!

6. Catatlah pelajaran penting dari perlawanan tersebut!

*) Disclaimer:

- Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses belajar siswa.

- Siswa diharapkan mengerjakan latihan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban.

(Tribunnews.com/Gabriella)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini