News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Contoh Studi Kasus PPG Piloting 2024, Lihat Materi yang Perlu Dipahami

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh studi kasus PPG piloting 2024 - Contoh studi kasus PPG piloting 2024 dengan materi yang mudah pahami bapak ibu guru berdasarkan pengalaman dan permasalahan kegiatan belajar mengajar.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut contoh studi kasus PPG piloting 2024 dengan materi yang mudah pahami bapak ibu guru.

Laporan studi kasus ppg piloting 2024 adalah tugas yang harus diselesaikan peserta Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru tertentu.

Pembuatan laporan studi kasus PPG piloting 2024 berdasarkan pengalaman dan permasalahan yang didapat ketika peserta melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Adapun contoh studi kasus PPG piloting 2024 dalam artikel ini terdiri dari:

  • Deskripsi Permasalahan yang Dihadapi
  • Upaya untuk Menyelesaikan Masalah
  • Hasil dari Upaya yang Dilakukan
  • Pengalaman Berharga dari Penyelesaian Masalah

Simak selengkapnya contoh studi kasus PPG piloting 2024 yang Tribunnews.com himpun dari berbagai sumber berikut ini.

Contoh Studi Kasus PPG Piloting 2024

1. Studi Kasus: Pembelajaran Berdiferensiasi

A. Permasalahan yang Pernah Dihadapi

Saya pernah menghadapi permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas rendah. Salah satu permasalahan utama adalah adanya perbedaan kemampuan yang signifikan di antara murid-murid.

Beberapa murid sangat cepat memahami materi, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama dan pendampingan lebih intensif. Selain itu, ada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara atau berpartisipasi dalam diskusi kelas, yang membuat saya kesulitan untuk menggali ide dan pendapat mereka.

B. Upaya untuk Mengatasi Masalah

Identifikasi Kebutuhan Murid: Saya melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan setiap murid. Hal ini membantu saya memahami siapa saja yang memerlukan pendampingan lebih intensif dan siapa yang bisa diberikan tantangan tambahan.

Pendampingan Individu: Saya memberikan pendampingan individu kepada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara. Saya menggunakan pertanyaan pemantik untuk membantu mereka menyusun cerita atau pendapat yang akan disampaikan. Misalnya, saya bertanya tentang pengalaman menarik yang pernah mereka alami dan bagaimana perasaan mereka saat itu.

Diferensiasi Konten dan Proses: Saya membagi murid menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat pemahaman mereka. Murid yang memerlukan bimbingan diberikan materi dasar dan pendampingan lebih intensif, sementara murid yang cukup mahir diberikan tugas mandiri yang lebih menantang. Murid yang sangat mahir diberikan tugas tambahan seperti membuat presentasi menggunakan PowerPoint.

Penggunaan Media Pembelajaran: Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti gambar, video, dan alat peraga sederhana, untuk menarik minat murid dan memudahkan mereka memahami materi. Misalnya, saya meminta murid untuk menggambar pengalaman menarik mereka sebelum menceritakannya secara lisan.

Baca juga: PPG bagi Guru Tertentu 2024 Resmi Dibuka, Cek Jadwal dan Dokumen Lapor Diri

C. Hasil dari Upaya

Hasil dari upaya tersebut cukup memuaskan. Murid yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan peningkatan dalam partisipasi dan keberanian untuk berbicara. Mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan ide mereka.

Murid yang memerlukan bimbingan juga menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Selain itu, murid yang sudah mahir merasa lebih tertantang dan termotivasi dengan tugas tambahan yang diberikan.

D. Pengalaman Berharga

Pengalaman berharga yang bisa saya petik dari menyelesaikan permasalahan ini adalah pentingnya memahami kebutuhan individu setiap murid dan memberikan pendampingan yang sesuai.

Pembelajaran berdiferensiasi membantu saya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap murid sesuai dengan kemampuan mereka.

Dengan pendekatan yang dilakukan, saya belajar bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat dan motivasi murid dalam belajar.

Murid yang cukup mahir dapat mengumpulkan hasil kerja mandiri, sementara murid yang sudah mahir dapat mempresentasikan hasil kerja menggunakan PowerPoint yang dilengkapi gambar dan grafis.

Studi Kasus 2: Meningkatkan Motivasi Siswa yang Rendah 

A. Permasalahan yang Dihadapi 

Di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam, seorang guru menghadapi tantangan besar ketika sebagian siswa menunjukkan minat belajar yang sangat rendah. Mereka sering tidak fokus, malas mengerjakan tugas, dan kurang partisipatif selama proses pembelajaran. Kesulitan pemahaman materi juga menjadi masalah utama bagi beberapa siswa. 

B. Upaya untuk Menyelesaikan Masalah 

Guru mencoba beberapa strategi, seperti penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa. Untuk siswa visual, digunakan alat bantu seperti gambar dan video, sementara siswa kinestetik diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan praktik. 

Guru juga meningkatkan keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif. Teknologi seperti kuis interaktif juga digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Pendampingan individual dilakukan di luar jam pelajaran reguler untuk membantu siswa yang kesulitan. 

C. Hasil dari Upaya 

Setelah beberapa bulan, siswa mulai menunjukkan peningkatan minat belajar. Mereka lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. Nilai ulangan mereka meningkat signifikan, dan pemahaman konsep-konsep sulit seperti matematika menjadi lebih baik. 

D. Pengalaman Berharga 

Pengalaman ini mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam metode pengajaran. Guru harus mampu menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan unik setiap siswa. Pendekatan yang beragam terbukti mampu mengatasi masalah motivasi dan pemahaman siswa.

*)Disclamer: Artikel contoh studi kasus PPG piloting 2024 ini hanya sebagai contoh pembelajaran.

(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini