TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 140-142 Kurikulum Merdeka.
Kunci jawaban soal ini terdapat dalam Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII yang ditulis oleh Indah Wahyu Puji Utami, dkk.
Dalam artikel ini terdapat kunci jawaban soal yang ada pada halaman 140-142 BAB 3 Indonesia Masa Orde Baru (1966-1998).
Soal tersebut ada pada bagian Asesmen Soal Esai.
Kunci jawaban ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban berikut, siswa harus terlebih dahulu menjawab soal sendiri.
Selengkapnya, inilah kunci jawaban Sejarah Kelas 12 SMA halaman 140-142 Kurikulum Merdeka yang Tribunnews.com kutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber lainnya:
ASESMEN
Soal Esai
1. Berikut adalah kutipan dari buku yang berjudul Catatan Seorang Demonstran halaman 159 tentang kegelisahan mahasiswa pada awal 1966.
Hari itu Jumat tanggal 7 Januari 1966. Aku tiba di Fakultas Sastra kira-kira jam 11.30 dengan mengendarai jip dari Drs. Nugroho Notosusanto. Ketika aku tiba di ruang Senat, terlihat suasana resah. Beberapa kelompok mahasiswa sedang asyik berbicara secara serius – tetapi panas – tentang kenaikan harga bus Rp200 menjadi Rp1.000. Suasana seperti ini sudah lama kuduga, jadi tidaklah terlalu mengejutkan bagiku. Beberapa hari yang lalu Ismid datang ke rumahku dan cerita tentang kegelisahan yang terjadi dalam dunia mahasiswa, khususnya pembicaraan terakhir tentang situasi KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Menurut Ismid, mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah tidak tahan lagi untuk hidup karena harga-harga yang melambung setinggi langit. Dan mereka menafsirkan bahwa politik kenaikan harga dari Pemerintah sekarang adalah usaha dari sementara Menteri untuk mengalihkan perhatian rakyat dari fokus pengganyangan Gestapu/ PKI menjadi soal-soal kenaikan harga.
Sumber: Soe Hok Gie. (2005). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: LP3ES
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Halaman 69 Kurikulum Merdeka: Section 4 – Speaking
Kutipan di atas menggambarkan situasi di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia beberapa hari sebelum Aksi Tritura dimulai. Dengan mempertimbangkan informasi di atas, sebutkan minimal dua alasan mengapa mahasiswa saat itu bergerak memprotes pemerintah!
Kunci jawaban:
Peserta didik dapat memilih dua dari jawaban di bawah ini:
- Kenaikan harga atau inflasi yang tidak terkendali.
- Keengganan pemerintah untuk segera bertindak tegas dalam merespon peristiwa G30S/PKI
- Ketidakmampuan pemerintah dalam menangani krisis ekonomi dan politik.
- Adanya kekhawatiran bahwa pemerintah sengaja menaikkan harga sebagai pengalihan isu.
2. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru adalah perluasan akses pendidikan melalui pendirian berbagai sekolah yang dikenal sebagai sekolah inpres. Melalui program ini jumlah sekolah meningkat. Namun, mengapa perluasan akses ini belum dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
Kunci jawaban:
Perluasan akses dan penambahan jumlah sekolah tidak selalu diiringi oleh peningkatan kualitas pendidikan. Di antara penyebabnya, jumlah tenaga guru berkualitas yang kurang, penyebaran guru yang belum merata, serta kesenjangan fasilitas dan sumber belajar di tiap daerah.
3. Bacalah kutipan artikel dari Kompas edisi 16 Januari 1974 halaman 1 berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4!
Kerusuhan-kerusuhan hebat melanda ibu kota Jakarta sejak Selasa siang sampai malam, sebagai kelanjutan langsung ataupun tidak langsung demonstrasi-demonstrasi anti-Jepang. Aksi-aksi yang bersifat pengrusakan diketahui mulai meledak tidak lama setelah ribuan mahasiswa dan pelajar yang gagal menyerbu kompleks Istana Kepresidenan, tempat berlangsungnya pembicaraan antara PM Tanaka dan Presiden Soeharto.
...
Pagi hari Selasa, sekitar 5.000 mahasiswa dan pelajar berbagai perguruan dan sekolah berkumpul di halaman kampus Universitas Trisakti. Mereka menghadiri “Appel Tribune 1974” sebagai berikut: “Turunkan Harga”, “Bubarkan Aspri”, dan “Gantung Koruptor-koruptor”. Acara ini diakhiri pembakaran boneka PM Tanaka yang dilambangkan sebagai “penjajah ekonomi”.
Massa tersebut yang semula bergerak jalan kaki secara tertib dari halaman FKUI Salemba Raya, semakin lama bertambah jumlahnya di perjalanan. Di beberapa tempat, mereka menurunkan bendera-bendera merah putih menjadi setengah tiang. Dialog-dialog mereka lakukan dengan petugas keamanan. “Kami tahu, hati nurani bapak-bapak sama dengan kami. Sayang, bapak-bapak terikat tugas,” kata mahasiswa-mahasiswa tersebut.
Sementara mereka bergerak, dari arah lain para pelajar dan pemuda juga datang berbondong-bondong menuju daerah sekitar istana. Mereka berbentrokan dengan petugas-petugas keamanan, antara lain di daerah Budi Utomo.
Berdasarkan informasi dari kutipan artikel di atas, mengapa para mahasiswa melakukan aksi pada 15 Januari 1974?
Kunci jawaban:
Mahasiswa melakukan aksi karena merasa tidak puas dengan pemerintah, terutama karena korupsi dan kenaikan harga yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Selain itu, peristiwa ini juga dilatarbelakangi oleh sentimen anti-Jepang yang dianggap sebagai penjajah ekonomi.
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 9 Halaman 169 Kurikulum Merdeka, Contoh 3.9 Merotasikan Segitiga
4. Menurut kalian, mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa tersebut?
Kunci jawaban:
Para pemuda dan pelajar ikut bergerak dengan mahasiswa karena mereka memiliki keresahan yang sama. Adanya kekecewaan terhadap pemerintah dan juga sentimen anti-Jepang membuat mereka turun ke jalan dan bergabung dengan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya.
5. Jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto salah satunya disebabkan oleh krisis moneter Asia yang dimulai tahun 1997. Mengapa krisis keuangan yang berawal di Thailand dapat berpengaruh terhadap Indonesia?
Kunci jawaban:
Antara tahun 1980-1990 terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa di Asia, termasuk Thailand dan Indonesia, sehingga semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya. Pada tahun 1997, banyak investor yang menarik dananya secara besar-besaran dari Thailand sehingga nilai tukar mata uang bath turun drastis. Sementara itu, hutang luar negeri tetap harus dibayar dalam dolar AS. Beban hutang ini akhirnya mengakibatkan gejolak keuangan di Thailand dan menjalar ke berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para investor mulai ragu untuk menanamkan modal di negara-negara Asia Tenggara dan mulai menarik dolar AS yang mereka miliki dari negara-negara tersebut. Karena lemahnya sistem perekonomian dan perbankan Indonesia, negara kita kemudian juga ikut jatuh dalam krisis keuangan yang lantas berkembang menjadi krisis ekonomi dan politik.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Latifah)