TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 106.
Pada buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 106 terdapat soal pilihan essay bab Bab 5.
Dalam soal tersebut siswa diminta menjawab pertanyaan yang telah terlampir.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 106 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Simak selengkapnya kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka halaman 106: Tugas 3, Pasar Tanah Kongsi.
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 6 Halaman 106.
Berkunjung ke Pasar Tanah Kongsi, Bukti Toleransi di Kota Padang
Rabu, 8 Februari 2023 | 14:32 WIB
Merdeka.com - Masyarakat Minangkabau memegang teguh falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang identik dengan ajaran agama Islam. Namun, etnis Minang tetap dapat hidup berdampingan dengan etnis atau umat agama lain.
Bukti toleransi ini terlihat nyata di salah satu pasar tradisional di Padang, yaitu Pasar Tanah Kongsi di Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat. Pasar ini menjadi saksi keberagaman dan hubungan antar etnis yang terjalin dengan baik di Ranah Minang.
Pasar ini beroperasi dari pagi hingga sore hari dan sering dikenal sebagai pusat geliat perekonomian Kota Padang. Kawasan ini juga dikenal sebagai pecinan di Padang karena letaknya di permukiman yang lazim disebut masyarakat sebagai Kampung Cina.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka Hal 104: Tugas Gambar 5.7
Kendati demikian, masyarakat yang berjualan di sana tidak hanya etnis Tionghoa. Masyarakat dari etnis lain juga banyak berdagang di tempat ini.
Rabu (8/2) siang, merdeka.com mendatangi Pasar Tanah Kongsi. Pasar itu tidak tampak dari luar karena diapit gang, perumahan, hingga pertokoan.
Namun, untuk menemukannya juga tidak terlalu sulit. Letaknya tidak jauh dari Kelenteng See Hin Kiong yang merupakan kelenteng tertua di Kota Padang. Sekilas pasar ini tampak seperti pasar tradisional pada umumnya di
Kota Padang. Berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat dijual di tempat ini. Bedanya, di pasar ini masyarakat bisa menemukan makanan halal dan nonhalal. Daging babi juga tersedia di los khusus.
Salah satu pedagang daging babi, Wati, mengatakan, pedagang di pasar itu hidup saling berdampingan antara masyarakat Tionghoa dengan etnis lain, muslim dan nonmuslim.
“Kami pedagang di sini tidak hanya etnis Tionghoa saja, tetapi juga masyarakat muslim,” tuturnya diwawancarai merdeka.com, Rabu, (8/2)
Para pedagang berjualan disesuaikan dengan los yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya. “Di sini sudah tertata. Kita berjualan sesuai dengan los masing-masing. Daging babi, daging babi saja. Kalau untuk sayur- sayuran itu satu pula losnya,” sambungnya, Rabu, (8/2).
“Kita berdagang di sini rukun-rukun saja, tidak ada konflik dengan pedagang muslim. Intinya kita saling menghargai. Saya di sini sejak tahun 1999 lalu, tidak ada konflik hingga sekarang,” tuturnya.
Berdasarkan artikel berita tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini secara individu!
1. Apa yang dapat kamu pelajari dari situasi Pasar Tanah Kongsi?
Jawaban:
Dari situasi Pasar Tanah Kongsi, dapat dipelajari bahwa keberagaman etnis, budaya, dan agama dapat bersatu dan hidup berdampingan dengan baik dalam satu lingkungan pasar tradisional.
Meskipun Minangkabau memiliki falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang mengacu pada ajaran agama Islam, namun di pasar ini terdapat toleransi dan kerukunan antaretnis yang tercermin dalam kegiatan jual beli dan interaksi sehari-hari
2. Unsur budaya dan agama apa saja yang ada di Pasar Tanah Kongsi?
Jawaban:
Unsur budaya yang terdapat di Pasar Tanah Kongsi mencakup keberagaman masyarakat, baik dari etnis Tionghoa maupun etnis lainnya.
Adanya kelenteng, kampung Cina, dan penggunaan istilah pecinan mencerminkan unsur budaya Tionghoa.
Sementara itu, unsur agama Islam juga terlihat dengan adanya masyarakat muslim yang berdagang di pasar tersebut.
3. Apakah kondisi Pasar Tanah Kongsi dapat kalian temui di lingkunganmu?
Jawaban:
Kondisi Pasar Tanah Kongsi mungkin tidak dapat saya temui di lingkungan saya karena itu adalah sebuah pasar di Padang yang tampaknya memiliki keberagaman etnis dan budaya tertentu.
Namun, di sekitar lingkungan saya, mungkin terdapat pasar atau tempat jual beli yang mencerminkan keberagaman masyarakat setempat.
4. Menurutmu, bagaimana cara menghormati perbedaan norma agama tentang makanan?
Jawaban:
Menurut saya, cara menghormati perbedaan norma agama tentang makanan dapat dilakukan dengan menyediakan pilihan makanan yang sesuai dengan kepercayaan dan aturan agama masing-masing.
Misalnya, jika ada acara atau kegiatan bersama, penting untuk mengetahui preferensi makanan dari berbagai agama yang ada di lingkungan tersebut.
Menyediakan label atau informasi tentang jenis makanan yang disajikan juga bisa membantu orang memilih makanan sesuai dengan keyakinan agama mereka.
5. Bagaimana pelaksanaan toleransi di lingkunganmu?
Jawaban:
Pelaksanaan toleransi di lingkungan saya bisa terlihat dalam sikap saling menghargai antarwarga.
Misalnya, kami dapat merayakan berbagai hari raya agama bersama-sama tanpa memandang perbedaan agama.
Siswa-siswa di sekolah juga diajarkan untuk saling menghormati perbedaan dan tidak melakukan perundungan terhadap teman yang memiliki kepercayaan atau latar belakang budaya yang berbeda.
Selain itu, acara-acara sekolah dan kegiatan di lingkungan kami biasanya dirancang untuk mengakomodasi keberagaman dan mendorong kerja sama antarwarga.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 6 Halaman 25 Bab 2: Bekal Belajar
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Namira Yunia Lestanti)