Marilah teman-teman kita bergerak bersama. Menjadi teman bagi semua. Menghargai perbedaan dan menghindari perundungan. Dengan demikian, sekolah kita akan menjadi tempat belajar yang aman dan menyenangkan.
Sekian pidato dari saya. Terima kasih sudah menyimak isi pidato saya. Akhir kata, saya tutup pidato saya dengan sebuah pantun:
Tanam sirih di kebun akasia
Tumbuhnya subur jika kena cahaya
Mari kita menjadi sebaik-baiknya manusia
Bersikap baik dan bermanfaat bagi sesama
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 190 Kurikulum Merdeka
Perhatikan struktur penulisan pidato di atas pada penjelasan berikut ini.
- Paragraf Pembuka : Maksud Pidato
- Paragraf Isi 1: Latar Belakang
- Paragraf Isi 2: Sebab Perundungan
- Paragraf Isi 3: Akibat Perundungan
- Paragraf Isi 4: Ajakan Menghentikan Perundungan
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Siapakah yang membawakan pidato?
2. Siapakah yang menjadi pemirsa pidato?
3. Apakah tema pidato tersebut?
4. Apakah pesan pidato tersebut?
5. Bagaimana pidato itu ditutup?
Jawaban
- Perwakilan kelas
- Teman-teman sekelasku
- Menghargai perbedaan dan menghindari perundungan.
- Pidato tersebut memiliki pesan untuk menjadi manusia yang baik dengan menghindari perundungan dan menindak dengan tegas pelaku perundungan.
- Pidato tersebut ditutup dengan sebuah pantun sebagai berikut:
Tanam sirih di kebun akasia
Tumbuhnya subur jika kena cahaya
Mari kita menjadi sebaik-baiknya manusia
Bersikap baik dan bermanfaat bagi sesama
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 184 Kurikulum Merdeka
*) Disclaimer:
Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)