- Pendekatan penciptaan iklim sosio emosional: guru mengajak siswa untuk menjalin hubungan interpersonal yang baik. Kebiasaan guru untuk tampil jujur, tulus dan terbuka, bersemangat dan enerjik. Menerima kondisi siswanya dengan penuh rasa simpati.
- Pendekatan proses kelompok: guru memberikan pengalaman belajar dalam konteks kelompok sosial.
- Pendekatan eklektik: kombinasi beberapa pendekatan.
-
Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?
Hasil dari upaya tersebut adalah siswa menjadi termotivasi untuk membiasakan diri berlaku disiplin secara positif. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru untuk memotivasi siswa agar dapat berdisiplin dimulai dari perencanaan sampai dengan akhir pembelajaran.
-
Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Pengalaman berharga yang bisa saya petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut adalah meski sekolah memiliki keterbatasan dalam ruang kelas, tetapi itu bukan masalah yang signifikan.
Pembelajaran tetap bisa dilakukan dimana saja dengan tetap menerapkan sikap disiplin positif. Kita sebagai guru menerapkannya terlebih dahulu kemudian mengajak siswa kita bersama-sama dalam kegiatan yang positif.
Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 untuk SD Kelas 5
-
Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?
Permasalahan yang pernah saya hadapi adalah hasil belajar pada materi IPAS Sifat-Sifat Cahaya siswa kelas 5 masih rendah. Sebab siswa kurang fokus ketika guru menyampaikan materi.
Guru juga belum sepenuhnya menggunakan pembelajaran yang bervariasi untuk mengembangan kegiatan belajar yang mendukung keterlibatan siswa untuk membantu penerapan konsep-konsep IPA sehingga siswa menjadi pasif dan merasa cepat bosan.
-
Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?
Untuk memperbaiki proses hasil belajar siswa melalui model pembelajaran yang inovatif, menjadikan peserta didik aktif dalam pembelajaran IPAS dan memberikan pengalaman bermakna pada siswa dapat menggunakan model pembelajaran Experiental Learning.
Experiental learning adalah belajar sebagai proses membangun pemahaman melalui transformasi pengalaman. Artinya, dalam proses belajar tersebut peserta didik aktif dalam mengelolah pengalaman mereka untuk memperoleh pemahaman yang lebih
dalam.
Terdapat empat tahap dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Experiental Learning, yaitu:
- Concrete experience: Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan stimulasi kepada siswa. Melalui tanya jawab tersebut, guru menggali pengetahuan awal peserta didik dengan pertanyaan stimulasi yang memungkinkan siswa menemukan pengalamannya masing-masing. Siswa juga melakukan pengamatan secara langsung yang ada di lingkungan mengenai cahaya dan sifatnya.
- Observasi refleksi: siswa merefleksikan hasil pengamatan pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan pengetahuan yang siswa miliki. Siswa berdiskusi dengan anggotanya masing-masing mengenai apa yang telah ditemukan dalam pengamatan tersebut.
- Abstrak conceptualization: Siswa mengonseptualisasikan apa yang telah diamati dari yang konkret menjadi abstrak. Tahap ini sebagai tahap penyimpulan sementara siswa. Pada tahap ini, guru memberikan penjelasan mengenai sifat cahaya.