News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Halaman 244 Kurikulum Merdeka: Kisah Nabi Ibrahim pada Masa Kanak-Kanak

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD - Simaklah kunci jawaban PAI kelas 2 SD halaman 244 Kurikulum Merdeka yang memuat tugas menceritakan kembali kisah Nabi Ibrahim a.s. pada masa kanak-kanak.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban PAI kelas 2 SD halaman 244 Kurikulum Merdeka.

Di halaman 244 buku PAI kelas 2 SD Kurikulum Merdeka, siswa diminta untuk menceritakan kembali kisah Nabi Ibrahim a.s. pada masa kanak-kanak.

Nantinya, siswa diharuskan menuliskan cerita tersebut di buku catatan masing-masing.

Tugas ini terdapat dalam soal Bismillah, Aku Pasti Bisa yang ada pada Bab 10 yang berjudul Asyiknya Belajar Kisah Ayah Para Nabi.

Berikut kunci jawaban PAI kelas 2 SD halaman 244 Kurikulum Merdeka:

Bismillah, Aku Pasti Bisa

Ceritakan kembali kisah Nabi Ibrahim a.s. pada masa kanak-kanak secara tertulis!

Pembahasan Jawaban

Nabi Ibrahim a.s. lahir pada tahun 2295 Sebelum Masehi di Babilonia.

Di masa itu, Kerajaan Babilonia diperintah oleh Raja Namrud yang terkenal dengan kezalimannya.

Suatu hari, kerajaan tersebut mendapat pertanda bahwa akan ada seorang anak laki-laki perkasa lahir dan keturunannya akan memenuhi seisi bumi dan salah satunya akan membunuh Raja Namrud.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Halaman 232 233 234 Kurikulum Merdeka, Ayo Berlatih Bab 9

Raja Namrud yang merasa ketakutan, memerintahkan bahwa semua bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh.

Mendengar kabar tersebut, Ayah Nabi Ibrahim a.s., Azar menempatkan istrinya di sebuah gua bersama seorang pengasuh sampai Nabi Ibrahim a.s. lahir.

Sementara Azar menyerahkan bayi laki-laki lain untuk diberikan kepada Raja Namrud.

Setelah Nabi Ibrahim a.s. lahir, ia ditinggalkan sendiri dan Allah Swt. mengutus sosok malaikat supaya hadir dan merawatnya.

Ketika Nabi Ibrahim a.s. menginjak remaja, ia merasa kehilangan sosok yang merawatnya dari bayi.

Terlebih ia mendapati orang-orang di negeri itu merupakan para penyembah berhala.

Nabi Ibrahim a.s. pun akhirnya memutuskan untuk mencari Tuhan hingga ia harus berpindah di rumah Nabi Nuh selama beberapa waktu.

Merasa tak mendapatkan jawaban ketika berguru di rumah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s. memutuskan pergi.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Halaman 215 216 217 Kurikulum Merdeka, Ayo Berlatih Bab 8

Selanjutnya disebutkan bahwa semasa remaja, Nabi Ibrahim a.s. masih sering bertanya kepada sang ayah tentang Tuhan yang sesungguhnya.

Sampai suatu ketika Nabi Ibrahim a.s. bertanya: "Terbuat dari apakah patung-patung ini?" maka ayahnya menunjukkan kayu sebagai bahan pembuatan.

Nabi Ibrahim pun mempertanyakan "Apakah kayu itu Tuhan? Benda yang hangus lenyap di perapian?".

Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan lain, Nabi Ibrahim diperintah menjual patung-patung buatan ini.

Nabi Ibrahim berkeliling kota menjajakan patung-patung buatan ayahnya.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Halaman 188 189 190 Kurikulum Merdeka, Ayo Berlatih Bab 7

Namun karena iman dan tauhid yang telah Allah ilhamkan kepada dirinya, Nabi Ibrahim merasa tidak bersemangat untuk menjajakan barang-barang itu.

Melalui berbagai cara, Nabi Ibrahim berusaha menyadarkan tentang kesia-siaan berhala dan Nabi Ibrahim berupaya berdakwah seraya mengenalkan tentang Tuhan kepada banyak orang.

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya, serta melalui kata-kata yang halus, Nabi Ibrahim datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutus oleh Allah sebagai nabi dan rasul.

Nabi Ibrahim mulai bertanya kepada ayahnya apakah gerangan yang menjadi penyebab untuk menyembah berhala seperti kaumnya, walaupun berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun serta tidak dapat mendatangkan keuntungan atau mencegah nasib buruk.

Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu merupakan semata-mata ajaran setan yang memang menjadi musuh terhadap umat manusia sejak Nabi Adam diturunkan ke bumi.

Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan nasihat dan ajakan untuk berpaling dari berhala-berhala, supaya sang ayah kembali menyembah Allah yang menciptakan umat manusia beserta semua makhluk yang hidup, maupun Yang Memberi mereka rezeki maupun kenikmatan hidup, serta Yang Mempercayakan bumi dan segala isinya kepada umat manusia.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan siswa dalam mengerjakan soal.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kesalahan dalam jawaban di atas.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini