Mereka tidak ingin kekurangan makanan jika musim kemarau tiba.
"Kapan kita menanamnya?" tanya Kura-kura.
"Besok saja. Kita bertemu di kebun. Benihnya kita cari sendiri-sendiri,"
Esoknya, Kura-kura sudah menyiapkan makanan, cangkul, serta anak pohon pisang. Monyet membawa jantung pisang untuk ditanam.
"Kenapa jantungnya?" tanya Kura-kura.
"Menanam pisang itu harus anaknya. Kalau anaknya yang ditanam, pasti lama. Kalau jantungnya, pasti cepat keluar buahnya,"
Walaupun sudah diberi tahu, tapi Monyet tetap yakin dengan pendapatnya.
Beberapa bulan kemudian, hati Kura-kura senang saat melihat pohon pisangnya sudah besar.
Jantung pisang punya Monyet sama sekali tidak tumbuh.
"Dua hari lagi pisangnya sudah matang. Kalau mau membantu, nanti aku beri sebagian," kata Kura-kura.
Monyet yang iri segera berniat jahat. Pikiran liciknya muncul saat melihat pohon pisang Kura-kura. "Boleh, aku akan membantu,"
Dua hari kemudian, mereka pergi memanen pisang.
Monyet langsung menghampiri pohon pisang dan memetiknya dalam waktu singkat. Pisang yang dipetik terakhir dilemparkan ke bawah.
Monyet bermaksud mengalihkan perhatian Kura-kura. Saat Kura-kura memunguti pisang, Monyet kabur membawa karung yang pisang.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 128 Kurikulum Merdeka: Ayo, Menganalisis