TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas 12 halaman 76 Kurikulum 2013.
Pada buku Sejarah Indonesia kelas 12 halaman 76, siswa diminta menjawab 4 pertanyaan.
Keempat soal ini berkaitan tentang Perkembangan Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer.
Soal tersebut tepatnya pada bagian Uji Kompetensi Bab 2.
Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 12 Halaman 76 Kurikulum 2013
Latihan Uji Kompetensi
1. Tuliskan penyebab langsung jatuhnya Kabinet Sukiman. Jelaskan!
Jawaban:
Kabinet Sukiman jatuh pada tahun 1952 disebabkan oleh perjanjian bantuan militer antara Indonesia dan Amerika Serikat yang disebut Mutual Security Act (MSA).
Kesepakatan ini menuai protes dari berbagai pihak, khususnya Partai Nasional Indonesia (PNI) dan kelompok lainnya yang menganggap bantuan tersebut sebagai ancaman bagi kedaulatan Indonesia dan tanda ketergantungan kepada negara asing.
Mereka menganggap bantuan ini sebagai upaya Amerika Serikat untuk mempengaruhi kebijakan Indonesia dalam konteks Perang Dingin.
Tekanan politik ini akhirnya menyebabkan Kabinet Sukiman jatuh.
Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 62 - 68 Kurikulum Merdeka Asesmen Bab 1, Pilihan Ganda Esai
2. Berikan alasan mengapa sistem kepartaian yang dianut pada tahun 1950-an adalah multi partai. Kaitkan analisis kalian dengan pendapat yang pernah dikemukakan oleh Mohammad Hatta!
Jawaban:
Sistem Kepartaian Multi Partai pada 1950-an
Sistem multi partai yang dianut pada tahun 1950-an di Indonesia disebabkan oleh kuatnya keinginan berbagai kelompok dan golongan untuk memperjuangkan aspirasi masing-masing dalam pemerintahan.
Di masa awal kemerdekaan, Indonesia memiliki keragaman ideologi dan golongan yang kuat, sehingga muncul banyak partai yang mewakili berbagai kepentingan dan pemikiran.
Mohammad Hatta pernah berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa, termasuk sistem multi partai yang memungkinkan perbedaan pendapat namun tetap bisa bekerja sama.
Namun, Hatta juga menyadari bahwa sistem ini membawa tantangan dalam hal stabilitas politik, mengingat banyaknya perbedaan pandangan yang sering menyebabkan ketidakstabilan kabinet.
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara pemilu pertama tahun 1955 dengan pemilu tahun 2014!
Jawaban:
Persamaan:
- Kedua pemilu ini dilaksanakan sebagai bagian dari proses demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di parlemen.
- Pemilu ini bertujuan untuk memperkuat legitimasi pemerintahan dengan melibatkan partisipasi rakyat.
Perbedaan:
- Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama di Indonesia, yang diadakan dengan tujuan memilih anggota Dewan Konstituante dan DPR. Pada saat itu, pemilu dilakukan dalam sistem multi partai yang sangat luas, di mana partai-partai kecil pun bisa ikut serta.
- Pemilu 2014 sudah menggunakan sistem presidensial yang lebih stabil dengan jumlah partai yang lebih terbatas karena adanya ambang batas parlemen (parliamentary threshold), sehingga partai-partai kecil yang tidak mencapai ambang batas tidak memperoleh kursi.
4. Jelaskan tujuan diberlakukannya kebijakan ekonomi Benteng.
Jelaskan pula mengapa program ekonomi Benteng ini akhirnya mengalami kegagalan!
Jawaban:
Tujuan:
Kebijakan ekonomi Benteng yang diberlakukan pada awal 1950-an bertujuan untuk menguatkan sektor ekonomi pribumi dengan memberikan bantuan dan kemudahan kepada pengusaha pribumi agar mampu bersaing dengan pengusaha asing, khususnya Tionghoa yang mendominasi sektor perdagangan dan industri.
Kegagalan:
Program ini mengalami kegagalan karena kurangnya pengalaman dan kemampuan manajerial di kalangan pengusaha pribumi, sehingga mereka tidak bisa memanfaatkan bantuan secara efektif.
Selain itu, adanya praktik kolusi dan penyalahgunaan kebijakan oleh pihak-pihak tertentu menyebabkan bantuan ini tidak tepat sasaran.
Kegagalan pengusaha pribumi dalam mengelola usaha dan bantuan yang diberikan membuat kebijakan ini tidak memberikan hasil yang diharapkan dan akhirnya dihentikan.
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)