Selanjutnya, terkait dengan penjualan dan transportasi gas juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, penjualan gas mencapai 1.122,62 ribu BBTU sedangkan transportasi gas mencapai 777,01 BSCF. Keduanya mengalami peningkatan sekitar 2% dibandingkan realisasi tahun 2017.
Pada tahun 2018, Pertamina telah berhasil menjalankan pembentukan holding migas sehingga bisnis migas Pertamina menjadi lebih kuat dan terintegrasi. Saat ini Pertamina sebagai satu-satunya pemilik pipa gas terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang lebih dari 9.600 km.
Pertumbuhan bisnis gas diprediksi naik 7 hingga 9 persen selama 5 tahun ke depan. Volume transmisi gabungan sebesar 2.627 Juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) di seluruh jaringan PGN dan Pertagas
Pertamina juga telah berhasil mendapatkan sejumlah capaian di bidang pengelolaan Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia diantaranya telah menyelesaikan tahap awal RDMP dan GRR.
Sebagai contoh proyek RDMP Balikpapan telah melaksanakan beberapa milestone penting diantaranya EPC Contract award, Pekerjaan Early Work Tahap 1, Preliminary market survey Partner Selection, dan Roadshow ECA.
Selanjutnya untuk pelaksanaan tahap awal proyek RDMP dan GRR di Cilacap, Tuban, Balongan, dan Bontang juga terus menunjukkan perkembangan positif.
Secara umum, berdasarkan kriteria Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2018, Pertamina tetap berada dalam kategori sehat.
Sedangkan untuk bidang HSSE, pada 2018 Pertamina meraih 83 PROPER yang terdiri dari 14 PROPER Emas dan 69 PROPER Hijau dari wilayah operasi Pertamina Group.
“Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan semua stakeholder sehingga Pertamina mampu mencatatkan kinerja positif pada 2018. Semoga hasil yang telah dicapai ini dapat memberikan kontribusi yang optimal pada negara dan masyarakat,” tambahnya.(*)