TRIBUNNEWS.COM - Dua (2) tahun sudah sejak Pertamina pertama kali menggandeng 817 petambak udang di daerah Bratasena, Lampung. Melalui Program Kemitraan (PK), Pertamina telah menyalurkan dana sebesar 72 Milyar Rupiah selama tahun 2018-2019 untuk memajukan usaha para petambak udang.
Selain bantuan permodalan, Pertamina juga secara rutin melakukan pendampingan dan meningkatkan kompetensi para mitranya melalui workshop, seminar, sertifikasi, dan bentuk lainnya. Di awal tahun 2020 ini, masih dalam rangkaian PK petambak Bratasena, sebanyak 219 mitra binaan petambak udang Bratasena kebagian mengikuti proses sertifikasi dari tanggal 4-6 Maret.
Ketua Forum Silaturahmi (Forsil) Petambak Udang Bratasena, Cokro menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang sudah berjalan selama ini. Mewakili seluruh petambak, permodalan yang selama ini menjadi hambatan petambak saat ini bisa terpenuhi dengan baik, bahkan dalam kesempatan ini Forsil Petambak Udang Bratasena juga menerima hibah dua (2) mesin speedboat.
“Melalui permodalan yang sudah kami terima dan sertifikasi yang akan kami jalankan selama tiga (3) hari ini, mudah-mudahan petambak di Bratasena ini akan makin maju dan berkembang. 25 tahun kami disini merawat udang, baru kali ini kami mendapatkan kesempatan seperti ini,” jelas Cokro.
Dengan sertifikasi ini, Cokro berharap kompetensi para petambak akan makin meningkat dalam hal pengelolaan tambak udang. Menurutnya, dengan kompetensi yang makin baik, dikombinasikan dengan teknologi yang di dapat, petambak udang Bratasena dapat makin mumpuni dan produk udangnya akan makin diakui kualitasnya, sehingga pada akhirnya akan membantu kesejahteraan petambak dan wilayah Bratasena.
Aris Widodo, Manager Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perikanan Indonesia (Perindo) sebagai pendamping petambak udang Bratasena pada kesempatan sertifikasi ini hadir sebagai mitra petambak.
“Total yang akan disertifikasi pada kali ini sebanyak 219, selanjutnya sekitar 110 petambak akan ikut sertifikasi periode selanjutnya. Terima kasih atas kepercayaan Pertamina memberikan proses sertifikasi, nanti sertifikasi akan langsung dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” jelas Aris.
Membuka langsung proses sertifikasi yang akan diikuti oleh para petambak, Vice President (VP) Corporate Social Responsibility & Small Medium Enterprises Partnership Program (CSR & SMEPP), Arya Dwi Paramita mengucapkan rasa terima kasihnya kepasa Forsil dan Perindo dalam mengawal program kemitraan ini.
“Program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa keseriusan dan pendampingan terbaik yang diberikan kepada para petambak. Pertamina juga akan menjalankan komitmen PK ini untuk mendukung kesejahteraan dan kemajuan para petambak,” ungkapnya.
Melalui sertifikasi ini, Arya juga menyampaikan bahwa Pertamina akan selalu menggandeng para petambak agar semua lulus. “Harapannya, melalui PK yang diberikan ini Pertamina akan membantu petambak udang Bratasena mencapai kemandirian,” tutupnya.