Nicke menambahkan, Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata dan jalur yang rawan terhadap bencana. Total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut.
"Stoknya kita amankan betul, kemudian ditambah lagi kita tambahkan juga dengan SPBU kantong, jadi ada mobil tangki yang kita siapkan di sana, sehingga ketika ada peningkatan permintaan kita bisa tambahkan," jelas Nicke.
Untuk wilayah rest area yang belum ada SPBU dilakukan pemasangan Pertashop, pengadaan mobil tangki siaga dan dan juga layanan pengantaran BBM dengan motorist. "Ini sangat membantu karena motoris ini boleh masuk tol, karena dijaga oleh polisi," kata Nicke.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengapresiasi usaha Pertamina dalam menjamin ketersediaan dan penyaluran BBM untuk masyarakat.
Keberhasilan ini tak lepas dari upaya baik manajemen Pertamina dan Kementerian ESDM yang melakukan peninjauan langsung ke lapangan di masa Ramadan dan Idul Fitri maupun pemantauan lewat PIEDCC.
"Kami apresiasi sebesar-besarnya kepada Pertamina membantu pemerintah dalam mendistribusikan energi sehingga arus mudik kemarin berjalan lancar, nyaman, dan tidak melihat kelangkaan, walaupun kita melihat terjadinya antrean karena memang lonjakan yang besar," kata Tutuka.