Jordan, melakukan itu pada Olimpiade 1992 di Barcelona.
Saat itu, pakaian resmi kontingen Amerika disponsori oleh Reebok.
Sementara Jordan, sudah kebacut mengikat kontrak dengan Nike.
Atas dasar menghormati kontraknya, Jordan pun tak mau nampak di media mengenakan pakaian Reebok.
Bagi para atlet, kontrak dengan sebuah brand, jelas sangat berarti besar karena menjadi sumber pendapatan mereka.
Cara ini akhirnya kerap dilakukan atlet untuk memprotes soal kewajiban penggunaan sponsor resmi negara di even resmi.
Selain memprotes, cara ini dinilai efektif untuk mengakali aturan, bahwa atlet dilarang memakai brand selain sponsor negara.
Wang Qi, seorang pemerhati industri olahraga, menulis di Sina Weibo, media sosial China : "Di olah raga, mematuhi aturan adalah hal yang sangat penting. Dan itu termasuk aturan bisnis,"
"Ketika semua atlet Tiongkok memakai seragam putih merah buatan Anta, hanya Sun Yang yang memakai seragam kuning buatan 361°. Ini adalah pelanggaran,"
Sun Yang sendiri sampai saat ini belum mengomentari soal ulahnya yang viral itu.
Tapi, di China, netizen perang komentar.
Ada yang mencacimaki Sun Yang, dengan mengatakan, ia lebih mementinkan egonya, ketimbang nampak kompak satu seragam dengan atlet Tiongkok lain.
Tapi ada pula yang mendukung Yang, mengatakan, ia telah bersikap benar sebagai seorang atlet profesional.
Lagipula, kata netizen, siapa yang berani menyebut Sun Yang tak nasionalis, setelah kerja kerasnya menyabet medali emas, terlebih membalut seluruh tubuhnya dengan bendera negara. (*)