Lanjut Aero, sebelumnya pertandingan, dirinya bersama Aqsa telah mempersiapkan dan menyusun rencana dengan matang demi skema emas dan perak bisa di kawinkan.
"Kita udah plan out semuanya pas balap harus di posisi mana dan mananya. Sebenarnya tadi banyak advantage di kita, cuma dari sisi Aqsa sendiri ada masalah, aku juga coba untuk jagain posisi dia, cuma ya susah juga kita nggak bisa terus-terusan jagain terus," terang Aero.
"Jadi akhirnya ambil keputusan untuk take over semuanya, coba uber ke depan lagi. Cuma kalau nasibnya nggak bagus ya nggak bagus aja," ujarnya.
Dirinya pun menyebut tak ada kendala berarti dari angin maupun ombak. Malah, mereka yang terbiasa dengan ombak di pesisir Jakarta Utara, mengatakan semakin besar ombaknya jadi semakin baik buat mereka.
"Kondisinya bagus, nggak ada problem. Malah semakin gede (ombak) semakin bagus. Tadi cuma bener-bener Aqsa keadaan mesinnya lagi bad luck," tutur Aero.
Aero mendapat skor 188 di peringkat kedua, sementara sang adik Aqsa di peringkat ketiga dengan 186 poin.