News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asian Games 2018

Sebelum Panjat Tebing, Puji Lestari Peraih Medali Emas Ini Ternyata Lebih Gemar Main Sepak Takraw

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet panjat tebing nasional Puji Lestari, Kamis (30/8/2018), di Marunda, Jakarta Utara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atlet panjat tebing Puji Lestari ternyata tak cepat jatuh cinta pada olahraga yang membesarkan namanya tersebut.

Wanita kelahiran 15 Juni 1990 itu ternyata dulunya sempat menggemari olahraga sepak takraw. Olahraga tersebut mulai ia gemari semenjak SMP.

Baca: Raih Medali Perak Asian Games, Atlet Menembak Indonesia Ini Ungkap Siapa Lawan Terberatnya

Namun, dirinya harus beralih mencari kegemaran lain untuk menghabiskan waktu luangnya selepas sekolah ketika ia menyadari sepak takraw tidak tercantum di daftar ekskul di sekolahnya.

"Saya awalnya dari sepak takraw terus berhubung di SMA saya sudah nggak ada ekstrakurikuler sepak takraw, saya beralih ke pecinta alam," kisah Puji di kediamannya Kampung Bambu Kuning, RT 12/RW 02, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (30/8/2018).

Tak mau waktu luangnya terbuang percuma, saat dirinya naik kelas 3 SMA pada sekira tahun 2008, anak keenam dari tujuh bersaudara itu mendaftarkan dirinya untuk ikut ekskul pecinta alam.

Dari situlah, beber Puji, dirinya mulai mengenal olahraga wall climbing.

Kegemaran Puji akan panjat tebing ternyata sempat memicu pro dan kontra di dalam keluarganya. Anggota keluarga Puji sempat pula menyarankan dia untuk kembali menggeluti sepak takraw.

"Jelas. Awalnya namanya orang tua melihat anaknya manjat-manjat gitu kan apalagi perempuan sempat ada pro dan kontra juga. Kenapa nggak balik lagi aja ke sepak takraw? Tapi karena saya udah suka ya mau gimana," kata Puji.

Puji sadar bahwa wall climbing atau olahraga panjat tebing itu cukup berbahaya dan menantang. Namun, segala kecemasan ataupun ketakutan sudah ia buang jauh-jauh dari benaknya lantaran Puji sudah kadung cinta dengan hal-hal yang meningkatkan adrenalinnya.

"Karena di wall climbing itu lebih menantang adrenalin, karena ketinggian itu ya, menurut saya olahraga ekstrim dan saya menyukai sesuatu yang menantang," kata Puji.

Kegemaran masa lalu Puji akan sepak takraw dibenarkan ayahandanya, Marimin.

Bahkan, menurut Marimin, Puji sempat hampir menginjakkan kakinya di benua Afrika atas kemahirannya menjaga bola yang terbuat dari rotan tersebut tak menyentuh lantai.

Akan tetapi, keluarganya tak mengizinkan Puji berangkat ke Afrika untuk mengikuti kejuaraan sepak takraw lantaran Puji mesti menyelesaikan sekolahnya.

"Iya, soalnya dulu sempat mau dikirim ke Afrika. Soalnya takut ujiannya nggak lulus. Begitu masuk SMA baru masuk panjat tebing itu," beber Marimin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini