TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Indonesia mengincar tambahan medali dari nomor beregu, baik putra maupun putri soft tenis Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakabaring Tennis Center Palembang mulai Jumat (31/8/2018).
Kompetisi nomor ini bakal diikuti 12 negara di bagian putra dan 10 negara di sektor putri yang masing-masing terbagi dalam tiga grup.
Tim putra Merah Putih tergabung dalam Grup C yang juga dihuni oleh Jepang, Kamboja dan India. Sedangkan putri tuan rumah bersama Jepang dan Pakistan juga bercokol di Grup C.
Baik di bagian putra maupun putri, juara Grup A dan C akan langsung menuju ke semi final, sementara juara Grup B akan bertemu dengan runner-up Grup A akan menlakoni laga perempat final seperti juga perang antar peringkat kedua Grup B dan C.
“Dengan aturan seperti itu, kami akan fokus terlebih dulu untuk lolos dari fase penyisihan grup,” tutur Ferly Montolalu, pelatih putra soft tenis Indonesia di arena pertandingan, Kamis (30/8).
“Kalaupun hanya berada di peringkat kedua di bawah Jepang, kami optimistis bisa tetap melangkah ke semi final, karena di perempat final bakal berhadapan dengan Thailand yang kemungkinan juga mengisi posisi runner-up Grup B,” katanya.
“Yang utama, kami akan mengamankan kepastian memperoleh medali beregu putra dengan masuk babak empat besar. Selanjutnya, kami bakal menyusun strategi untuk lolos ke final,” jelasnya.
Nomor beregu soft tenis bakal menggelar dua pertandingan ganda sebagai laga pembuka dan penutup serta satu partai tunggal. Setiap tim akan berisikan lima pemain, dimana mereka tidak diperkenankan bermain rangkap. Penyusunan komposisi tim menjadi strategi kunci untuk memenangi medali beregu.
Menurut Ferly, tim putra Indonesia memiliki susunan utama Elbert Sie yang sudah menyumbangkan medali perak tunggal putra akan menjadi ujung tombak nomor singel dan duet Prima Simpatiaji/Irfandi Hendrawan dan Hemat Bakti Anugrah mengisi slot ganda. Prima yang meraih perunggu tunggal putra pun bisa bertukar peran dengan Elbert.
Di sektor putri, pelatih Gularso Muljadi pun akan menerapkan strategi yang sama. Dwi Rahayu Pitri alias Ayang, peraih perunggu tunggal putri bakal menjadi andalan dengan dukungan ganda Dede Tari Kusrini/Anna Kawengian dan Siti Nur Arasy/Voni Darlina.
“Strateginya bertahap. Pertama lolos grup dulu, kemudian berupaya masuk semi final jadi medali sudah di tangan. Setelah itu tentu saja mengincar posisi yang lebih baik di podium juara,” kata Gularso.
Hingga saat ini, tim soft tenis Indonesia telah menyumbang tiga medali, terdiri dari satu perak dan dua perunggu dari nomor tunggal bagi kontingen Merah Putih pada pesta olahraga antar negara di Benua Asia ini.
Raihan itu sudah lebih baik dibandingkan hasil empat tahun silam di Asian Games Incheon yang hanya mengemas satu perak dan satu perunggu.
Jadwal Jumat (31/8)