Pernah suatu ketika, seorang kawannya menawarinya sebuah kalender bertanggal 17 Agustus 1945.
Namun ketika melihat barangnya, Amir tahu itu barang palsu.
Keyakinannya itu karena foto kepala kalender tersebut bergambar Soekarno dan Hatta sedang membaca teks proklamasi kemerdekaan.
"Enggak mungkin, kan? Saya ketawa saja," kata pensiunan karyawan swasta itu sambil tertawa.
Selain berdagang di Asian Games 2018, warga Pondok Kelapa Jakarta Timur itu juga kerap berjualan keliling dari bazaar ke bazaar, mal ke mal, atau di rumahnya.
Amir juga menjual kalender tua lain untuk kado ulang tahun.
Sebuah papan setinggi orang dewasa, terpajang di sebuah lapak barang antik Zona Kaka, Asian Games 2018, Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Enam lembar kalender ditempel di antara plastik bening dan papan kayu berlatar hitam.
Di plastik bening itu tertulis tanggal dan tempat penyelenggaraan Asian Games dalam rentang waktu tahun 1951 sampai 1970.
Tulisan dari spidol papan tulis hitam itu menunjukan New Delhi Maret 1951, Manila Mei 1954, Tokyo Mei 1958, Jakarta Agustus 1962, Bangkok Desember 1966, dan Korsel-Bangkok Agustus 1970.
Kalender kuno bertema Asian Games itu dijual Amir lebih mahal 50 persen dari harga kalender kuno lain di lapaknya.
Kalender kuno itu dijual per lembar dengan harga bervariatif.
Ada kalender yang dijual harian, ada pula yang dijual bulanan.
Semakin tua tahun kalender maka akan semakin mahal harganya.