"Malangnya, karena sikap tidak baik sebagian orang, dan caci maki - yang diarahkan kepada saya dan kepada sesama pemain satu tim - yang sebenarnya tidak pantas, penyakit ibu saya bertambah parah."
Sardar sendiri juga menyebut keputusannya berhenti membela tim nasional sebagai langkah yang "menyakitkan".
Namun mau dikata apa lagi, bagi Sardar, kebahagiaan sang ibunda adalah prioritas paling utama dibandingkan karir yang dijalaninya.
"Kondisi ini menempatkan saya pada posisi yang sulit di mana saya harus memilih salah satunya - dan saya memilih ibu saya."
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)