"Setiap malam kami tidur di stasiun," ujarnya.
Baltasar mengatakan kepada mereka dia tidak bisa banyak membantu.
Dia bukan pastor paroki di gereja Santa Ekaterina.
Baltasar kemudian menyarankan empat pria ini untuk berbicara langsung kepada pastor paroki Santa Ekaterina untuk mendapatkan solusi.
Baca: Suporter Timnas Inggris Pilih Dukung Kroasia
Apa yang saya temui ternyata bukan masalah kecil di Rusia.
Jumat (13/7/2018), lebih dari 70 imigran asal Nigeria berkunjung ke Kedutaan Besar Nigeria di Moskow untuk mengajukan protes.
Mereka protes karena pernah dijanjikan oleh oknum nakal bisa ke Rusia untuk menonton Piala Dunia 2018 sambil bekerja.
Jumlah yang lebih besar diyakini tersebar di kota-kota lain di Rusia.
Oknum penipu ini menjual Fan ID seharga 300 dollar Amerika Serikat atau setara Rp 4,3 juta dan tiket pergi-pulang.
Para penipu bilang orang-orang Nigeria ini bisa mendapatkan uang di Moskow.
Begitu tiba di Moskow, orang-orang Nigeria ini baru mengetahui dokumen mereka tidak valid untuk bekerja di Rusia.
Baca: Tiga Pilot Muda Indonesia Ini hanya Keluarkan Rp 14 Juta untuk Nonton Piala Dunia di Rusia
Oknum penipu kemudian membatalkan tiket penerbangan pulang para korban.
Kamis (12/7/2018) lalu beredar kabar tidak benar di orang-orang Nigeria di Moskow.
Turkish Airlines, sebuah maskapai penerbangan Turki, disebut-sebut mengatur penerbangan dari Bandara Sheremetyevo menuju Nigeria.
Polisi Rusia kemudian menangkap orang-orang Nigeria ini lalu membawa mereka ke Kedutaan Besar Nigeria di Moskow. (*)