News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Timnas Kroasia Tegaskan Tak Pakai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia 2022 Qatar

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Kroasia, Marcelo Brozovic (kiri) bersalaman dengan rekan setimnya Luka Modric. Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) mengkonfirmasi tidak akan memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022 Qatar.

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) mengkonfirmasi tidak akan memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022 Qatar.

Keputusan HNS tidak memakai ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022 tentu berbeda dengan beberapa negara-negara asal Eropa lainnya.

Negara asal Eropa yang mengenakan ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022 merupakan kampanye "Satu Cinta".

Baca juga: Jadwal Lengkap Timnas Kroasia di Piala Dunia 2022 Qatar: Bersiap Lawan Belgia

Kampanye ini mempunyai bertujuan untuk "mendukung inklusivitas dan mengutuk diskriminasi."

Kapten tim yang mengenakan ban kapten bergambar pelangi berarti mendukung komunitas LGBT.

Menurut laman RMX, kapten tim yang memakai ban kapten diantaranya Inggris, Belgia, Denmark, Jerman, Prancis, Norwegia, Swedia, Swiss, Belanda, dan Wales.

Meskipun demikian, pemakaian ban kapten pelangi ini disebut masih sebuah rencana.

Hal ini dikarenakan FIFA belum mengizinkan pemain untuk memakai desain ban lengan mereka sendiri.

Selain Kroasia, adapula Hungaria, Spanyol, Portugal, Kroasia, dan Polandia menolak ikut serta dalam kampanye tersebut.

Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) mengumumkan bahwa jika FIFA mengizinkan penggunaan ban lengan pelangi, mereka akan meminta organisasi tersebut untuk mengizinkan Modric mengenakan ban lengan dengan bendera Kroasia.

“Bagi kami, bendera Kroasia adalah simbol patriotisme, kebanggaan, semangat, dan cinta untuk tanah air dan keluarga; ini mengidentifikasi tim nasional Kroasia."

"Kami percaya, bahwa bendera kami melambangkan lebih banyak nilai daripada kampanye tunggal mana pun, dan inklusivitas jelas merupakan salah satu nilai bangsa kami,” kata perwakilan HNS yang dikutip dari laman RMX.

Tahun lalu, selama Kejuaraan Eropa, beberapa tim berlutut sebelum pertandingan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap gerakan Black Lives Matter. Kroasia secara resmi menolak untuk membuat gerakan ini.

“Berlutut dalam konteks budaya dan tradisi Kroasia bukanlah simbol perjuangan melawan rasisme atau diskriminasi,” jelas mereka saat itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini