TRIBUNNEWS.COM - Membahas tentang Piala Dunia kurang lengkap rasanya jika belum membicarakan tentang trofinya.
Seperti yang diketahui, Piala Dunia adalah ajang sepak bola paling akbar di dunia.
Dan tentunya, trofi Piala Dunia tidak dibuat secara sembarangan.
Baca juga: Daftar Hadiah Piala Dunia 2022 di Qatar, Juara Utama Panen, Penggembira Dapat Rp 140 Miliar
Pada Piala Dunia 2022 Qatar yang akan digelar mulai pertengahan November mendatang, ada 32 negara yang akan bersaing demi mendapatkan trofi bergengsi tersebut.
Lantas, seperti apa proses dari pembuatan trofi Piala Dunia?
Proses Pembuatan Trofi Piala Dunia
Dikutip dari Euro News, perusahaan manufaktur Bertoni dipercaya untuk memproduksi trofi replika.
Manajer Produksi Bertoni, Salvatore Iannetti mengatakan jika trofi sepenuhnya dibuat dengan tangan.
Prosesnya dimulai dengan peleburan logam kuningan.
Lalu, leburan logam kuningan dituangkan ke dalam cetakan (dibentuk sesuai desain asli piala) untuk menghasilkan gips.
Setelah berhasil membentuk desain, trofi lalau dipahat dengan palu manual untuk menyempurnakan detail yang rumit, seperti dua sosok manusia.
Kemudian, trofi akan melewati pembersihan ultrasonik untuk membuatnya makin bagus dan berkilau.
Proses pembersihan akan dilakukan dengan cara merendam trofi ke dalam bak degreasing.
Setelah itu, disepuh ke dalam bak galvanik beberapa kali.
Trofi yang hampir selesai tersebut kemudian dilapisi dengan lapisan tipis pernis zapon.
Dan langkah yang terakhir adalah melekatkan marmer hijau perunggu di bagian bawah trofi.
Setelah kering, akhirnya proses pembuatan trofi selesai.
Baca juga: 5 Pemain Liga Inggris yang Absen di Piala Dunia 2022 Qatar karena Cedera, Prancis Tanpa NGolo Kante
Sekilas tentang Trofi Piala Dunia
Trofi Piala Dunia yang asli dirancang oleh seniman Italia bernama Silvio Gazzaniga.
Silvio Gazzaniga bekerja untuk perusahaan manufaktur Bertoni, yang terletak di pinggiran Milan, Italia.
Dan saat ini, Silvio Gazzaniga sudah meninggal dunia.
Diketahui, trofi yang akan diberikan oleh sang juara Piala Dunia memang bukan aslinya, melainkan replika.
Sang juara Piala Dunia hanya bisa mengangkat trofi asli saat melakukan selebrasi kemenangan.
Setelah itu, trofi aslinya akan disimpan kembali oleh FIFA.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)